Kepribadian Penyuka Warna Putih




Hai ... Saya si Putih!

Saya ingin bekisah tentang kepribadian para penyuka saya. Walau mungkin tidak 100% benar, tapi tidak ada salahnya diketahui. Untuk apa? Untuk belajar mengenal orang lain dari warna kesukaannya. 


Manusia makhluk sosial, tidak akan lepas dari hubungannya dengan orang lain. Dalam berkawan, haruslah memahami karakter lawan bicara. Dengan demikian, terciptalah perdamaian. Alasan seorang tak menyukai seorang lainnya, salah satunya ialah karena tidak ‘mengenal’. Tak kenal, maka tak sayang!

Dulu, pemilik blog ini kurang menyukai saya. Alasannya, saya mudah kotor! Padahal dia yang malas mencuci dan membuat saya kinclong kembali. Hampir semua orang menyukai saya, saya yakin itu! Saya kan perlambang `bersih, kalau hidup bersih pasti akan sehat. Selain itu, saya artinya suci. Arti warna bendera kebangsaan Indonesia demikian, bukan?

Lalu, semenjak empunya blog ini masuk kuliah dan diharuskan memakai seragam berwarna saya, sedikit demi sedikit dia jatuh cinta. Jatuh cinta? He-eh! Cinta karena terbiasa gitu deh, ‘trisno jalaran soko kulino’ :D

Baca juga: Kepribadian Penyuka Warna Hitam

Jadi, menurut ilmu psikologi, penyuka saya cenderung konvensional, kurang menyukai hal-hal baru. Bukan berarti stagnan itu-itu saja dan akhirnya mati kreativitas, hanya saja kebanyakan takut keluar dari ‘zona aman’, takut resiko. Jadi yang dilakukan setiap hari ialah suatu rutinitas. Kalau sudah mencapai titik klimaks kebosanan, baru deh ‘melangkah’ mencari ‘zona aman’ yang baru.

Yang suka pada saya kebanyakan seorang yang idealis. Kalau sudah bilang ‘A’ akan tetap ‘A’ walau orang di sekitarnya menentang. Ia sangat percaya pada dirinya sendiri. Moralnya juga tinggi, katanya sih tidak angkuh dan senang menolong siapa saja.

Hal yang dibenci tentulah kebohongan. Bagi yang hobi mengoleksi barang berwarna saya, kejujuran adalah nomor satu. Lalu, kalau ada orang yang berkata sesuatu padanya dan dianggapnya sebagai janji, pasti akan ditagih. Akan terus 'dikejar' hingga orang tersebut memenuhi kata-katanya. 


Makanya hati-hati banget deh kalau ngobrol dengan pecinta putih! Jangan suka ngasih kata-kata manis yang ternyata omong kosong. Bisa-bisa seumur hidup dicap sebagai pembohong. Baginya kalau udah sekali bohong, pasti akan bohong lagi dan tidak akan pernah dipercaya lagi olehnya. Begitu pun kalau ada orang yang merugikannya, dia tidak akan pernah mau lagi 'menganggapnya'. Pun sebaliknya. Karenanya penyuka putih sebisa mungkin tidak mau mengecewakan orang lain.

Selain itu, yang suka pada saya ialah sosok pecinta damai dan tak suka memihak. Netral. Jadi kalau disuruh vote, ya semua yang dikenalnya di-vote. Kalau vote salah satu, nanti dikira memihak, kan tidak enak hati juga ...

Baca juga: Kepribadian Penyuka Warna Merah


Walau kesannya suka ‘bagi kisah’, sebenarnya sosok yang agak tertutup. White lover hanya punya sedikit teman dekat untuk berbagi hal-hal pribadi. Tapi jangan salah, ia pendengar yang baik bagi seluruh temannya. Pendengar saja, kalau disuruh komentar ya cuma bisa angguk-angguk kepala. Apalagi saat diajak menggosip, hanya bisa diam dan menatap teman-temannya. 

Pecinta saya selalu terlihat tenang dan mudah berteman dengan siapa saja. Baginya semua makhluk sama saja, tidak ada peng’khusus’an. Mau manusia ataupun hewan, kalau dia suka ya pasti akan diperlakukan dengan baik.


Bagaimana? Apakah kalian suka putih dan ada karakter yang sesuai?
Terima kasih karena telah suka dengan saya, si putih!



.



1 komentar:

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*