Wisata Paling Murah Pasuruan

Yuhuu ... Selamat hari Minggu!
Nyanyi dulu, yuk!

“Pada hari Minggu kuturut Ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka”

...

Itu tadi kan lirik lagu anak-anak. Kalau saya yang menyanyikannya, karena liburan bersama Shasa (keponakan), Din, Devi dan Selly (saudara) maka diubah jadi ... :
“Pada hari Minggu kuajak saudara ke kota
Naik kelinci, putar kota, kududuk di muka”

Eh, naik kelinci?
Iya! Serius! Bukannya gak sayang sama binatang. Habisnya ... Cukup pakai uang kecil, kita bisa nikmati indahnya Pasuruan pagi.

Penasaran?
*angguk-angguk
Mau juga?
*makin angguk-angguk
Ayooo ke Pasuruan!

Kali ini, nyontek Blog Jalan-jalan lainnya, saya akan bahas tentang salah satu kota di Jawa Timur. Kota Pasuruan, kota kelahiran saya yang luasnya cuma 77 Km2 ini berada di jalur utama antara Surabaya - Banyuwangi. Walau kota kecil, setidaknya kalian sudah pernah mendengar namanya. Kan Inul si Goyang Ngebor juga dari Pasuruan, hihi. Masyarakatnya beragam, yah ... sebagian besar suku Madura dan keturunan Arab, sih. Hehe.  Asal tahu saja, meski beragam, tapi semuanya punya kesamaan loh: suka ngumpul bareng keluarga di pusat kota!

Apalagi saat Minggu, uuuh ... ramai! Hari Minggu, bagi sebagian masyarakat, memang harinya santai, harinya keluarga. Bagi mereka yang terbiasa bekerja di hari aktif, Minggu menjadi hari yang dinanti karena bisa menyegarkan diri dengan berjalan-jalan bersama yang tersayang. Tidak perlu dengan menghabiskan banyak uang, jalan-jalan sekeluarga bisa diirit tapi hati tetap senang. Resepnya? Ya dengan tumplek blek atau beramai-ramai di pusat kota.

alun-alun Kota Pasuruan
masjid Jami' Kota Pasuruan

Sebagai Kota Santri, obyek wisata andalan Pasuruan ialah wisata religi. Pusatnya tentu di tengah kota yaitu di Masjid Jami’ Pasuruan, di mana ada makam KH. Abdul Hamid, ulama penting kota ini. Biasanya di Minggu pagi usai sholat Subuh, ada pengajian rutin. Pun pada malam Rabu dan Jumat legi. Penceramahnya adalah dari keluarga Assegaff, salah satunya Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaff.

Karena mayoritas muslim, penduduk Pasuruan memenuhi pusat kota untuk mendengarkan pengajian. Para orang tua mengajak anaknya, saudaranya, tetangganya ... mendengarkan tausiah yang menyejukkan kalbu. Gratis. Selagi yang dewasa menambah ilmu, para anak-anak bermain-main di alun-alun yang berada tepat di depan Masjid Jami’. Banyak anak kecil yang terbiasa mengikuti tradisi ini. Mereka akan senang hati menunggu hingga pengajian usai, apalagi karena banyak orang tua yang menjanjikan mereka untuk naik kereta kelinci setelahnya.


kereta kelinci
Kereta kelinci hanya ada di Minggu pagi. Jam operasinya sejak mengaji selesai (sekitar jam 6 pagi) hingga jam 8 pagi. Dengan biaya Rp 6.000,- untuk tiket satu dewasa dan anak-anak, kita bisa berkeliling area Alun-alun, pasar besar, pelabuhan hingga daerah pecinan Kota Pasuruan. Lumayan jauh, areal putarnya hingga 5 Km.

Untuk yang suka liburan murah, sebelumnya bisa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Kemudian naik kereta kelinci ini dan memakan bekalnya sepanjang perjalanan. Kereta kelinci berjalan pelan, sehingga tidak ada yang mabuk kendaraan. Juga aman nyaman. Nantinya, kereta kelinci singgah sejenak di pelabuhan. Orang tua bisa menunjukkan bagaimana indahnya pelabuhan kecil Pasuruan pada sang buah hati.


beberapa perahu di pelabuhan
“Hei, Nak ... itu ada kapal besar! Maem, yuk!”
Anak-anak yang nafsu makannya kurang pasti akan doyan makan sambil lihat kapal.


banyaknyaaaa perahunyaaa
“Tuh, kapalnya gede ... Kamu mau gede juga gak? Aaakkkk...!” ujarlah seperti ini sambil suapi sang buah hati.
*pengalaman pribadi saat mengasuh keponakan

Segarnyaaa menikmati pelabuhan Pasuruan di pagi hari. Bisa melihat ramainya kapal-kapal nelayan yang berlabuh. Ada yang besar, ada yang kecil. Dulunya pelabuhan ini menjadi sentral di zaman penjajahan Belanda, hingga timbullah nama Pasuruan yang katanya berasal dari akronim “Pasar Uang”.


ujung terutara pelabuhan
Usai berkeliling dengan kereta kelinci, mari kembali menikmati hijaunya rerumputan Alun-alun. Banyak permainan yang ditawarkan di areal ini, mulai dari scooter, pancingan ikan-ikanan, balon sabun dan sebagainya. Bisa juga bermain bola, bulu tangkis atau sekedar menggelar pesta kebun karena arealnya yang sangat luas, lapang dan bersih. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya, ya. Ada banyak tempat sampah yang disediakan, hijau untuk sampah basah dan kuning untuk sampah kering.


main bulu tangkis, yuk!
main scooter cuma Rp 5.000,- loh
air mancur menyala di siang hari
Puas melakukan pemanasan di Kota Pasuruan, wisata murah kita lanjutkan dengan menuju Kabupaten Pasuruan. Berenang di Banyu Biru tentu mengasyikkan! Apalagi buat mereka yang belum sempat mandi karena kepagian mainnya, hihi. Karena berada di daerah kabupaten, maka kita menempuhnya dengan menggunakan angkutan. Dipatok Rp 6.000,- per orang untuk perjalanan sekitar 30 Km, lumayan murah kan?

Mata air yang berada di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan ini sangat menyegarkan. Mitosnya sudah ada sejak zaman Majapahit. Dengan tiket hanya Rp 5.000,- per orang, kita bisa menikmati 2 model kolam di sana, yaitu 2 kolam alami dan 2 kolam buatan.

Oiya, ini ada video perjalanan saya ke Banyu Biru bersama ketiga saudara saya dan seorang keponakan. Kami naik angkutan, keponakan bahkan tertidur lelap sepanjang perjalanan menuju Banyu Biru.



Kolam-kolam alami Banyu Biru berisi ikan-ikan yang konon merupakan jelmaan penunggu Banyu Biru. Ukurannya relatif jumbo, ada yang semeter lebih karena telah puluhan tahun di tempat ini. Ikannya susah ditangkap dan dilarang untuk dibawa pulang. Jangan takut saat berenang bersama ikan, karena ikannya tipe ikan jinak dan bahkan terasa geli saat bersentuhan dengan kulit kita.


Shasa dan kedua orang tuanya renang bareng ikan
kolam buatan Banyu Biru
Pada kolam buatan, lantainya berwarna biru. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan mengapa disebut dengan Banyu Biru. Terdiri dari kolam dewasa yang kedalamannya hingga 2 meter, dan kolam anak-anak yang kedalamannya mulai semata kaki hingga sebatas dada orang dewasa. Di kolam anak-anak kini dilengkapi dengan seluncuran dan bak air terjun yang menumpahkan air tiap setengah jam.

Jangan khawatir badan gatal usai berendam ramai-ramai di Banyu Biru. Karena usai berenang, kita bisa membilas diri dengan mandi di kamar mandi yang bersih. Ada biayanya, sih. Tapi demi kesehatan diri, apalah arti Rp 2.000,-. Airnya juga dari mata air Winongan, dingin .... Bbbrrr!

Wah! Puasnya seharian berwisata murah bersama keluarga. Hanya dengan modal Rp 100.000,-, hari Minggu bisa seseru ini! Ingat, catatannya bawa bekal makanan dan minuman dari rumah yaa biar irit dan tetap sehat karena anti jajan sembarangan.

Cheers!



Rincian penggunaan uang Rp 100.000,-:
  1. Naik kereta kelinci                                     4 x Rp 6.000,- = Rp 24.000,-
  2. Angkutan berangkat ke Banyu Biru         4 x Rp 6.000,- = Rp 24.000,-
  3. Tiket masuk Banyu Biru                            4 x Rp 5.000,- = Rp 20.000,-
  4. Angkutan pulang dari Banyu Biru             4 x Rp 6.000,- = Rp 24.000,-
  5. Mandi bilas diri                                          4 x Rp 2.000,- = Rp   8.000,-
*Biaya untuk anak di bawah 3 tahun tidak dihitung karena gratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*