Tips Memilih AC yang Hemat Energi

 


Alih-alih ingin hemat, tagihan listrik malah membengkak. Jika kamu pengguna AC di rumah, saya ada tips nih soal cara menghemat listrik AC agar tidak boros. Simak sampai akhir, ya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis, musim kemarau di Indonesia memang mengalami peningkatan suhu yang signifikan. Suka gerah, apalagi di bulan-bulan terakhir ini. Jadi, kondisi memasang AC di rumah-rumah Indonesia adalah sebuah hal yang wajar.

Terutama untuk gedung-gedung yang bertingkat, pastinya tidak menggunakan AC biasa pada umumnya. Biasanya gedung-gedung bertingkat menggunakan penghemat listrik untuk gedung tentu karena penggunaan listrik pada gedung juga tinggi. Seperti dalam Layanan Sewatama dimana bisa melakukan konsultasi seputar kelistrikan, seberapa besar daya yang dibutuhkan dan alat seperti apa yang cocok untuk gedung. 

Nah berikut ini ada tips dalam memilih AC. Yakni perhatikan:

Tentukan besaran PK secara tepat

Coba ukur dulu berapa luas ruangan yang akan dipasang AC di rumah. Tentu saja ini berkaitan dengan ukuran PK yang tepat. Jika ruangan luas tentu membutuhkan PK yang besar, sebaliknya dengan ruangan yang kecil cukup dengan PK kecil. Jika terbalik, tentu akan membuang energi listrik dengan sia-sia. 

Ada patokan nih dalam menentukan besaran PK, bisa mengacu pada British Termal Unit (TBU). Caranya kalikan panjang dan lebar ruangan dalam satuan meter dengan 500 (besaran baku BTU). Contohnya kamar berukuran 3x4 meter, 3 x 2 x 500 = 3.000 BTU. Jika hasil penghitungan di bawah 5.000 BTU, tandanya AC dengan ½ PK ialah yang ideal. Sip, untuk kamar anak saya sudah cocok sekali nih. Kalau ¾ PK ideal untuk 7.000 BTU, 1 PK untuk 9.000 BTU, 1 ½ PK untuk 12.000 BTU, dan 2 PK untuk 18.000 BTU. Begitu...

Pilih AC inverter yang hemat listik

AC inverter kini semakin menjadi pilihan bagi para pasangan muda, seperti kami. Ini dikarenakan AC dengan teknologi ini mampu menghemat listrik dibandingkan AC dengan kompresor biasa. AC jenis lain atau biasa disebut AC standard menggunakan kompresor yang menyala dan mati berulang kali setiap pemakaian untuk menjaga tingkat kesejukan. 

Saat suhu mencapai yang ditetapkan, kompresor akan otomatis mati. Ketika suhu ruang beranjak naik pada derajat tertentu, kompresor kembali menyala. Biasanya hal ini mudah dikenali dengan bunyi khas pada AC. Proses nyala dan mati berulang ini menyebabkan AC mengkonsumsi listrik lebih besar tiap kali menyalakan kembali kompresornya. Duh, boros! 

Beda dengan AC inverter, kompresornya terus menyala. Saat mencapai suhu yang ditetapkan, kecepatan geraknya saja yang melambat. Ketika suhu ruang beranjak naik pada derajat tertentu, kompresor kembali menyesuaikan kecepatan geraknya untuk mempertahankan suhu ruang. Sistem kerja inilah yang membuat penggunaan listrik lebih hemat. 

Tahukah kalian kalau menggunakan AC inverter di rumah, maka mampu menekan tagihan listrik rumah tangga loh. Asyik, ya? Hal ini karena secara otomatis AC ini menjalankan mode hemat energi. Keuntungan tambahannya, AC inverter cenderung lebih senyap.

Hitung daya listrik rumah

Poin yang tak kalah penting, perhatikan kapasitas daya listrik hunian. Dengan terbatasnya kapasitas daya listrik, kita harus lebih bijak dalam menggunakan alat elektronik, termasuk AC. Misalnya dengan bergantian menggunakan perangkat elektronik. Seperti saat AC menyala, mungkin kita harus menunda kegiatan menonton TV atau pun mencuci pakaian. Memang hal ini menimbulkan keribetan tersendiri. Tak jarang, soal prioritas kegiatan mana yang harus didahulukan jadi pilihan sulit untuk dibuat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*