Karena Waktu tak Bisa Kembali, Inilah Alasan Mengapa Harus Beri Susu Soya pada si Kecil

 

Rasanya masih tak percaya bahwa sekarang saya sudah menjadi seorang Bunda. Bagaimana tidak, kini saya telah memiliki seorang anak lelaki yang lucu nan pintar. Padahal rasanya baru kemarin menikah dan mengandung si kecil, membawanya kemana-mana. Mengelus-elus perut dan bercerita banyak hal padanya, hingga kemudian berjuang melahirkannya. Ah... kini sosok yang aktif ada di hadapan saya, si kecil yang manis nan selalu tersenyum saat tahu saya menatapnya.

Saya dan suami memberi namanya Azril, yang berarti baik nan sempurna. Karena nama adalah harapan, kami berharap semoga dia selalu melakukan hal baik dan hal-hal baiklah yang terjadi padanya. Sayangnya, memang tak semua keinginan bisa terwujud. Hal yang tak kami sangka terjadi: Azril alergi susu sapi.


Alergi Susu Sapi

Alergi ini baru kami ketahui saat usianya 2 tahun. Setelah tak lagi minum Air Susu Ibu (ASI), kami memberikannya susu formula dari susu sapi. Sekitar sebulan hingga dua bulan dia meminumnya, awalnya tak ada masalah. Hingga saat kami pulang kampung, dia yang lagi asyik minum susu dan tertidur pulas, tiba-tiba menangis. Ternyata suhu badannya tinggi sekali dan badannya keluar bentol-bentol merah.

Bentol-bentol merah itu awalnya keluar di daerah lehernya. Saya kira karena ada hewan yang menggigitnya, entah nyamuk, semut atau kutu busuk. Lekas saya gendong dia, sambil mengoles-oles lehernya dengan minyak tawon. Tak juga reda, bentol-bentol malah semakin banyak di paha, perut dan juga kakinya. Badannya pun semakin panas.

Saya yang masih mengira bahwa itu adalah sakit panas biasa dengan kemungkinan Azril yang digigit kutu busuk, hanya memberikannya obat penurun demam sambil terus menggendong dan mengelus tubuhnya. Setelah sejam, si kecil semata wayang kami ini tak serewel sebelumnya, bahkan dia tertawa saat saya ajak bercanda. Panas tubuhnya mereda, tinggal bentol-bentol di sekujur tubuhnya. "Kenapa ya?", saat itu saya masih belum paham bahwa Azril ada alergi susu sapi.

Orang tua saya yang sudah curiga, berkata kalau kemungkinan Azril menderita alergi susu sapi. Sewaktu itu saya menyangkal, sebab saya pikir kalau memang alergi harusnya tanda itu muncul di awal konsumsi susu formula, bukan setelah beberapa bulan mengkonsumsinya. Kalaupun alergi, mungkin dari makanan. Tapi masalahnya Azril hanya makan nasi sayur bening dengan ayam goreng. Kami pun memakannya dan tak kenapa-napa.

Alergi merupakan serangkaian gejala yang timbul sebagai respon dari sistem imun tubuh terhadap zat tertentu (alergen). Banyak yang menyebutkan bahwa alergi bersifat genetik, atau sesuatu yang diturunkan dari orang tua. Kalau suami saya tidak ada alergi apapun, sedangkan saya alergi makanan laut. Bila jumlah yang saya konsumsi masih sewajarnya, alergi tersebut tidak muncul. Tapi bila jumlahnya berlebihan atau saya makan udang, kerang ataupun ikan laut setiap hari, maka badan saya terutama kaki mengalami gatal.

Memang saya pernah membaca studi bahwa anak yang lahir dari orang tua yang memiliki alergi kacang berrisiko 7 kali lebih besar menderita alergi yang sama, dibandingkan anak lain yang orang tuanya tidak alergi kacang. Selain itu alergi makanan cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Nanti seiring bertambahnya usia dan kuatnya daya tahan tubuh, alergi makanan pada sebagian anak akan menghilang dengan sendirinya, meski masih ada yang tetap memilikinya hingga dewasa.

Nah berdasarkan penelitian pula disebutkan bahwa risiko alergi anak diketahui lebih tinggi apabila ibu atau kedua orang tuanya memiliki alergi. Namun jenis alerginya tidak selalu sama karena yang diturunkan hanya risiko atau kemungkinan alergi. Jadi bila orang tua memiliki alergi, anak memiliki kemungkinan alergi yang lebih tinggi. Tetapi jenis alergi yang dimiliki dapat berbeda antara anak dan orang tua, seperti saya yang alergi makanan laut dan Azril yang alergi... entah apa.

Agar lebih jelas, kami pun memeriksakannya kepada dokter anak di rumah sakit tempat Mama saya bekerja. Kata dokter anak, Azril menderita alergi susu sapi, seperti dugaan orang tua saya. Memang tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami si kecil terhadap susu dapat bervariasi. Ada yang cenderung ringan, tapi bisa juga reaksi selanjutnya jadi lebih parah dan bahkan mengancam jiwa. Duh, mengetahui akan hal itu, kami langsung cemas.

Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi yang paling umum dialami anak-anak. Diperkirakan sebagian besar anak bisa sembuh setelah menginjak usia 5 tahun. Salah satu tanda nyata yang juga dialami Azril ialah adanya bintik merah di kulit, bahkan sampai bentol. Bintik merah karena alergi susu dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, ruam merahnya bahkan bak menumpuk pada kulit. Gejala ini biasanya terjadi dengan cepat setelah meminum susu sapi, meskipun itu susu formula yang diolah dengan khusus. 

Masih jelas di ingatan saya bagaimana Azril menangis keras. Tak hanya bentol-bentol dan badannya yang panas, tangannya pun menggaruk-garuk kepala, leher, perut dan kakinya. Cerobohnya saya yang mengira hanya bekas gigitan nyamuk, pun kemudian mengira biduran yang biasa saya alami. Ternyata ini adalah reaksi alergi susu sapi, hal yang bisa membahayakan si kecil.

Reaksi lain dari alergi susu sapi yang bisa terjadi pada si kecil:

- Diare

Diare terjadi dikarenakan saluran pencernaan bayi tidak dapat menerima laktosa si gula alami ataupun senyawa lain yang dihasilkan oleh susu sapi. Bila diare tak tertangani dengan baik, si kecil bisa dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Bila dehidrasi parah, si kecil akan mengalami  lemah dan lesu serta malas untuk minum maupun makan. Parahnya, dehidrasi bisa mengakibatkan komplikasi medis serius, seperti kerusakan pada organ hati, ginjal ataupun otak dan ini tentu sangat mengganggu tumbuh kembang si kecil.

- Perut Kembung

Si kecil yang mengalami alergi susu, biasanya perutnya kembung. Kondisi pencernaan jadi tidak nyaman, sehingga  memicu mual atau muntah. Si kecil yang tak nyaman tentu jadi rewel dan bisa menangis sepanjang waktu.

Itu baru beberapa di antara sekian banyak reaksi alergi susu sapi. Selain bisa menghambat pemenuhan nutrisi dan membuat tumbuh kembang si kecil pun terganggu, alergi susu juga memberikan rasa cemas yang mengganggu kebahagiaan keluarga. Orang tua mana yang tak sedih saat anaknya menangis karena kondisi kesakitan akibat reaksi alergi? Padahal waktu tak bisa berhenti, tentunya siapapun tak ingin masa emas terlalui dengan perasaan seperti ini kan.


Cara Penuhi Nutrisi Harian si Kecil

Setelah tahu Azril menderita alergi susu sapi, saat itu juga kami menghentikan pemberian susu yang biasa dia minum dan menggantinya dengan susu soya. Kami mencari alternatif susu pengganti demi terpenuhinya kebutuhan gizi si kecil. Yang kami pahami, walau bagaimanapun, susu adalah sumber nutrisi yang kaya protein, kalsium, vitamin D, dan vitamin A dan dapat membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi si kecil demi optimal tumbuh kembangnya. 

Dalam susu soya, karena terbuat dari nabati, kandungan fosfornya lebih rendah dari susu hewani. Namun kandungan alkali fosfatase dan ostepenianya lebih tinggi. Kandungannya pun tak kalah dengan susu sapi, dimana juga mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhansi kecil seperti protein, vitamin, omega-3, omega-6, zat besi, kalsium dan aneka mineral lain yang dibutuhkan oleh tumbuh kembang tubuh si kecil.

Biasanya Kakeknya Azril yang membuatkan stok susu soya. Beliau telaten sekali memproses biji kedelai yang keras jadi susu soya yang lezat. Diberi pandan untuk membuang bau amisnya, serta diberi sedikit gula untuk menambah nikmat rasanya. Tapi susu soya ini hanya bisa Azril nikmati saat berada di kampung halaman. Karena setelah kami kembali ke rumah, yang beda kota dengan orang tua kami dari kedua belah pihak, saya yang tak bisa membuat susu soya akhirnya memutuskan memilih memberikan susu formula soya.


Pilihan Susu Soya Terbaik

Susu formula soya ada beragam merek yang beredar di pasaran. Kami kudu jeli memilih demi pemenuhan nutrisi si kecil. Dari kandungan hingga harganya, juga rasa yang disukai Azril sebab dia sudah bisa menilai mana rasa yang disukainya dan mana yang tidak. Lalu pilihan kami jatuh pada Morinaga Chil*Kid Soya.



Morinaga Chil*Kid Soya ini merupakan susu pertumbuhan dengan isolat protein kedelai yang sesuai untuk anak usia 1 – 3 tahun, seusia Azril. Kami percaya bahwa kandungan MoriCare+ Zigma Triple Bifidus di dalamnya mendukung kecerdasan multi talenta, pertahanan tubuh ganda, dan tumbuh kembang optimal. Morinaga Soya adalah satu-satunya formula pertumbuhan dengan protein soya yang diakui BPOM dan dilengkapi dengan kandungan AA dan DHA, serta mengandung nutrisi sinbiotik (sinergi dari probiotik dan prebiotik) dengan 3 jenis Bifidobacteria. 

Awalnya saya beri Morinaga Chil*Kid Soya rasa vanilla padanya. Ternyata Azril suka, katanya rasanya enak. Azril tidak eneg saat meminumnya, pun sudah mau minum di cangkir mungilnya. Padahal sebelumnya Azril tidak pernah mau minun susunya lewat cangkir, selalu minta ditaruh botol. Syukurlah sudah ada perubahan. Rasanya waktu lekas sekali berlalu, si kecil pun beranjak makin besar.

Masa emas tak akan terulang, karena waktu tidak akan kembali. Sudah jadi kewajiban orang tua untuk memberikan yang terbaik untuk si kecil. Sudah jadi kewajiban penuhi nutrisinya agar optimal tumbuh kembangnya dan jadi anak kebanggan keluarga. Karena itu, bagi yang punya buah hati yang ternyata alergi susu sapi, lebih baik beri Morinaga Soya bagi Si Kecil, dan boleh mulai dari usia 1 tahun loh.

Info lengkap soal Morinaga Chil*Kid Soya bisa dicek di:

- Website : cekalergi.com

- IG : @MorinagaPlatinum

susu_soya_morinaga 

Cara Mengatasi Keluhan Sulit Tidur


"Udah, kamu tidur aja daripada marah-marah!" 

Selalu itu kalimat sakti suami saya begitu menghadapi saya yang sedang badmood. Memang benar, saya usai begadang menyelesaikan tumpukan pakaian yang harus disetrika. Rasanya sudah jadi kebiasaan menyetrika baju malam-malam saat si kecil tidur dan itu saya lakukan tiap 3 hari sekali. Meski kami hanya tinggal bertiga, namun entah mengapa baju yang dipakai sampai menumpuk sedemikian rupa.

Saat si kecil bangun, dia sama sekali tak mau ditinggal. Usianya sudah 2.5 tahun, namun anak lelaki kami satu-satunya ini begitu manja sekali. Dari bangun tidur, maunya hanya dengan saya. Ditinggal bebersih rumah saja, saya harus membujuknya untuk sebentar main di atas kursi sendirian dan melihat saya yang juga menyapu dan mengepel dengan secepat kilat.

"Ibun mana, Yah?"

Meski ada ayahnya yang sedang libur kerja pun, dia tetap mau saya temani. Dari baca buku, main bola, bersepeda hingga main layangan pun, semua dengan saya. Alhamdulillah... Ia lekat sekali dengan saya, meski kemudian saya 'susah bergerak' dan jam istirahat berkurang karena lebih banyak mengerjakan pekerjaan rumah tangga di malam hari saat dia tertidur.


Postpartum Insomnia

Sebenarnya saya sudah terbiasa begadang seperti ini. Sebab dulu pun semasa usai melahirkan Zril, anak kami, rasa kantuk di malam hari bak menghilang. Mungkin karena dulu Zril sering terbangun di jam ketika harusnya kami tidur, sehingga saya pun menemaninya membuka mata meski dia tak menangis dan usai menyusu. Kami hanya sering saling pandang, lalu saya mengajaknya mengobrol macam-macam walau dia belum mengerti yang saya ucapkan.

Saat itu saya mengalami gangguan tidur yang menyerang ibu pasca melahirkan, namanya Postpartum Insomnia atau Postnatal Insomnia. Di masa itu belum ngeh benar, meski saya tahu soal Postpartum Insomnia itu merupakan gangguan tidur setelah melahirkan yang membuat ibu tidak bisa tertidur dengan nyaman atau tidak bisa tidur sama sekali. Ada banyak faktor penyebabnya, seperti penyesuaian dengan hal baru, kecemasan, dan bahkan perubahan hormonal. Bisa salah satunya, atau bahkan sekompleks itu yang mendera seorang ibu.

Namanya juga baru jadi ibu, akan ada banyak perubahan termasuk soal jam tidur. Pun merasa cemas, takutnya bila tidur lalu si kecil menangis tapi mata ini sulit terbuka saking ngantuknya. Atau khawatir bila tidur, bisa menindih si kecil ataupun tak tahu bila si kecil terjatuh. Bisa juga karena tak bisa tidur karena telinga yang sensitif, mendengar suara sekecil apapun dan dirasa mengganggu. Bermacam-macam hal yang membuat ibu sulit tidur di malam hari, yang bila dibiarkan bisa menyebabkan berbagai dampak buruk.

Kurang tidur bisa menyebabkan kelelahan dan itu bisa mengubah kepribadian seseorang. Maka tak heran jikalau mereka yang sulit tidur sehingga jam istirahatnya berkurang, menjadi sosok yang mudah marah dan menyebalkan. Sejatinya saat tidur, tubuh sedang menabung energi dan sel sedang melakukan perbaikan sel. Bila proses tersebut terganggu, maka kita tidak dapat melakukan hal yang diinginkan, baik secara fisik maupun mental sebab kurang tidur menyebabkan kontrol diri dan kemampuan berpikir jernih jadi berkurang. Akhirnya rentan depresi.

Pada ibu pasca melahirkan, ada yang namanya Postpartum Depression. Kejadian ini adalah jenis depresi yang dialami sekitar 13% ibu pasca melahirkan di seluruh dunia. Meski demikian, rupanya banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami Postpartum Depression. Berbeda dengan Baby Blues yang mereda di hitungan hari ataupun minggu, Postpartum Depression bermula di 6 minggu pertama usai melahirkan. Bila tak ditangani dengan baik, Postpartum Depression bisa berlangsung dalam jangka panjang dan itu sungguh bukan hal baik.

Yang kemudian terjadi ialah ada perasaan sedih atau tidak bersemangat yang menetap. Bisa juga lalu kehilangan rasa humor dan minat, malah terus menerus merasa khawatir akan sesuatu dan timbul rasa tak becus jadi seorang ibu. Yang mengalami Postpartum Depression bisa mengalami suasana hati yang mudah berubah, dengan sikap mudah tersinggung. Tak jarang juga muncul rasa tak percaya diri, merasa bersalah lalu ingin menyakiti diri sendiri. Yang paling ekstrim, timbul keinginan mengakhiri hidup karena merasa lelah akan semua hal.

Jangan sampai mengalami hal tersebut. Lebih baik menyadari sesuatu yang 'aneh' sedari awal, misalnya dengan mengatasi rasa badmood. Banyak ibu yang mengabaikan badmood karena tak ingin dianggap sebagai seorang yang tak bahagia atas anugerah menjadi seorang ibu. Padahal kebanyakan alasan badmood ialah kurangnya istirahat karena jam tidur terganggu atau bahkan tak bisa tidur. Itulah mengapa mengatasi masalah tidur menjadi hal mendasar apabila ingin menjadi sosok 'normal' nan bahagia.


Manfaat Tidur

Dalam sebuah artikel di jurnal dari National Sleep Foundation, merekomendasikan pada usia dewasa muda (18–25 tahun) dan usia dewasa (26–64 tahun) baiknya tidur selama 7–9 jam per hari, atau setidaknya tidak kurang dari 6 jam per hari. Sedangkan pada mereka yang usianya di atas 64 tahun, dianjurkan tidur selama 7–8 jam per hari. Tak hanya lama tidur, posisi yang tepat dan suasana tidur yang mendukung memicu adanya tidur berkualitas yang memiliki banyak manfaat. Manfaat tidur antara lain:

- Tubuh jadi lebih sehat

Tak dapat dipungkiri bila tidur berkualitas mampu menurunkan beragam resiko penyakit, seperti penyakit jantung, serangan jantung, diabetes, dan obesitas. Tak hanya itu, tidur yang cukup juga mampu meningkatkan kehidupan seksual. Bagi yang sudah berumah tangga, kehidupan seksual yang baik akan memberikan dampak baik bagi keseharian, misalnya makin semangat bekerja dan bisa terus tersenyum bahagia.

- Meredakan Nyeri

Bagi mereka yang sakit dan merasakan nyeri, tidur diklaim mampu meredakan nyeri. Sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kurang tidur dengan ambang nyeri yang rendah. Meski memang rasa nyeri bisa memicu sulit tidur, namun biasanya rasa itu bisa diredakan dengan konsumsi obat analgesik atau pengurang rasa sakit.  Dengan tidur yang cukup juga memicu perbaikan sel-sel yang rusak dan meningkatkan imunitas tubuh.

- Menurunkan Resiko Cedera

Seperti yang saya sebutkan di awal bahwa tidur mampu meningkatkan konsentrasi tubuh dan menambah tenaga untuk bisa beraktivitas dengan baik. Itulah mengapa kemudian dikatakan bahwa tidur yang cukup juga bisa menurunkan resiko cedera, karena kita jadi bisa berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Pun suasana hati bisa membaik, sehingga tidur yang cukup juga bisa membuat kita bahagia dan melakukan rutinitas tanpa beban yang berarti. Saat tidur, otak juga memproses dan memperkuat ingatan.

- Mengontrol Berat Badan

Siapa sangka bila tidur berkualitas juga mampu menjaga berat badan tubuh tetap proporsional sebab mampu mengontrol rasa kenyang? Seperti yang kita tahu, merasa ingin makan terus-menerus ialah temannya begadang. Mereka yang bekerja di malam hari lebih banyak menghabiskan camilan karena karena menurunnya hormon leptin yang berfungsi mengontrol rasa kenyang, sehingga tubuh jadi mudah lapar.


Langkah Memperbaiki Masalah Tidur

Ada banyak cara untuk bisa mengatasi masalah tidur. Tidak harus dengan obat tidur, karena penggunaannya pun atas indikasi tertentu atas resep dokter. Kita bisa melakukan beberapa cara mudah agar bisa tidur nyenyak dan memiliki jam tidur yang cukup. Diantaranya dengan:

- Konsisten Jam Tidur

Alah bisa karena biasa, ini salah satu pepatah lama yang banyak benarnya. Agar tak lagi kesulitan tidur, lebih baik membiasakan diri dengan konsisten jam tidur. Misal tidur malam mulai jam 9 malam, maka dibiasakan tiap jam 9 malam sudah harus ada di tempat tidur. Bila terus menerus dilakukan maka  tubuh pun akan memberi alarm rasa kantuk di jam tersebut. Dengan memiliki jadwal tidur dan bangun tidur yang konsisten dilakukan setiap hari niscaya timbul siklus tidur yang baik.

- Mematikan semua alat elektronik

Setelah berada di atas tempat tidur pada jam yang sama setiap harinya, lebih baik juga membiasakan mematikan peralatan elektronik yang dimiliki. Pertama dengan silent suara ponsel atau meletakkannya jauh dari jangkauan, misalnya di meja kamar. Dengan demikian jadi tidak ingin bermain ponsel dengan membuka-buka sosial media yang bisa keterusan dan berujuang begadang. Pastikan pula sudah mematikan perapian di dapur, lampu ruang tengah yang tal dipakai, televisi atau bahkan bisa temaramkan lampu kamar. Dengan demikian suasana tenang akan tercipta dan menimbulkan rasa ingin tidur.

- Kurangi konsumsi kafein

Seperti yang kita tahu, kopi itu mengandung kafein. Tidak hanya kopi, bahkan dalam teh, cokelat, dan beberapa minuman ringan juga ada kafein  yang merupakan jenis obat stimulan. Kerjanya sebagai adenosine receptor antagonist, yakni menghambat kerja adenosine si senyawa dalam tubuh yang membuat rasa mengantuk.  Karena itu disarankan untuk tidak mengkonsumsi sesuatu berkafein bila ingin tidur, sebab bisa-bisa mata terus terjaga padahal badan sudah lelah.

- Menenangkan pikiran

Ada meme yang menyebutkan bahwa sebelum tidur, wanita sering overthinking sehingga malah jadi memejamkan mata. Karena itu disarankan menenangkan pikiran sebelum tidur, bisa dengan relaksasi berupa pijatan ataupun mendengarkan musik yang syahdu. Bisa juga dengan menghirup aroma essential oils sebagai bentuk rileksasi yang mudah dilakukan. Sayangnya ada yang bilang kalau memakai essential oils itu ribet, harus menghidupkan diffuser dan segala macamnya. Mungkin belum tahu kalau ada cara praktisnya ya.


Pillow Spray Kitashi sebagai Metode Relaksasi

Tak dapat dipungkiri bahwa essential oils bisa sebagai aromaterapi yang membawa banyak manfaat bagi tubuh. Salah satunya karena aroma mampu merangsang pusat penciuman yang kemudian mempengaruhi pusat emosi. Efeknya kemudian timbul rasa tenang, kecemasan berkurang, bahkan juga bisa mengurangi rasa nyeri. Itulah mengapa kemudian aromaterapi digunakan di banyak rumah sakit negara maju untuk mengurangi keluhan ketidaknyamanan pasien pasca operasi. Pun aromaterapi bisa membantu pasien mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Saya sebagai ibu rumah tangga juga bisa menggunakan aromaterapi sebagai me-time yang menenangkan pikiran. Apalagi penggunaannya pun kian mudah sejak saya mengenal Pillow Spray dari Kitashi. Kan sebagai relaksasi, bisa menggunakan essential oils dengan cara spray di bantal yang kita gunakan. Apalagi kandungannya ialah minyak atsiri yang merupakan konsentrat murni dari pengelolaan bahan alam. Jadi tak cemas karena tidak ada efek sampingnya.

Keunggulan Pillow Spray dari Kitashi ini ialah harganya yang terjangkau. Berbeda dengan essential oil lain yang harganya sungguh mahal, rata-rata sekitar ratusan ribu rupiah per 10 ml-nya. Belum lagi masih butuh alat diffuser agar bisa menghirup aroma essential oil, padahal harga diffuser juga tak murah. Pun ada beberapa essential oil yang masih harus diencerkan dahulu dengan carrier oil agar bisa meresap ke oil. Ribet ya, belum lagi ada banyak varian essential oil yang dipilih. Kombinasi essential oil yang bagus juga memberi efek yang lebih kuat dibanding single essential oil, artinya lebih baik punya bermacam-macam essential oil padahal harganya lumayan kan.

Pillow Spray dari Kitashi pemakaiannya sungguh praktis. Tinggal disemprotkan pada sarung bantal pada bantal yang biasa kita pakai. Disarankan memakai sarung bantal yang bersih sebelum menyemprotkan Pillow Spray dari Kitashi. Dengan demikian manfaatnya jauh lebih terasa.

Oiya apakah kalian sudah tahu kalau sarung bantal yang kita pakai itu sebenarnya kotor? Tapi mungkin tak terlihat karena kotorannya berupa keringat, minyak rambut / wajah, krim wajah,  nanah atau darah pada luka jerawat, debu ruangan, kulit mati, semburan bersin atau batuk, air liur  dan masih banyak lagi. Karenanya lebih baik sering mengganti sarung bantal karena ini sarangnya kuman dan bakteri.  Selain itu sarung bantal yang kotor juga berbau kurang sedap dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan, tidur jadi kurang nyenyak.

Pillow Spray dari Kitashi memiliki kemasan 30 ml yang mudah digenggam. Sifatnya anti-bakterial dengan aroma-terapi. Tinggal semprot di sarung bantal dan rasakan beragam manfaatnya, antara lain:

1. Melindungi kesehatan dengan membunuh bakteri, kuman dan jamur

2. Membantu pengobatan “break-out” jerawat pada wajah

3. Meningkatkan kualitas tidur, karena efek relaksasinya sehingga bisa bangun dengan tubuh terasa segar dan ceria.

Yang saya miliki ini Pillow Spray DEEP ZZZ. Sesuai variannya yg earthy scent, aromanya khas tapi tidak menusuk hidung. Wangi, membuat saya dan si kecil sampai berebut semprot di bantal masing-masing. Ya, aromanya yang lembut juga disukai anak saya yang berusia 2.5 tahun. Tidur kami jadi lebih pulas, tubuh ini jadi punya kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Dampaknya saat bangun tidak terasa pegal-pegal, segar dan timbul goodmood.

Zril yang sebelumnya sering tidur di atas jam 10 malam dan memaksa saya juga ikut begadang, sekarang tertidur jam 8 malam. Setidaknya saya jadi punya waktu lebih lama untuk merampungkan setrikaan dan tidur tak lewat tengah malam. Jam tidur saya jadi membaik, dari jam 11 malam hingga jam setengah 5 pagi. Lumayanlah. Pantas saja  Pillow Spray DEEP ZZZ dari Kitashi disebut cocok bagi mereka yang sering terjaga, sering terbangun dit engah tidur atau lama tidur terlalu singkat. 

Tak hanya bisa untuk si kecil, trnyata Pillow Spray DEEP ZZZ ini juga cocok untuk yang sudah lanjut usia, yang mengalami gangguan hormonal sehingga sulit tidur. Saya jadi ingat Mama saya yang usianya lebih dari setengah abad, beliau tidurnya hanya 3-4 jam sehari. Saat beliau menginap di rumah kami, saya semprotkan Pillow Spray DEEP ZZZ pada sarung bantalnya. Alhamdulillah jam 9 malam sudah tertidur. 

Bukan sulap, bukan sihir. Pillow Spray DEEP ZZZ ini berisi 3 powerful essential oils yang bisa membantu tidur jadi lebih lelap. Yakni mengandung Vetiver, Lavender, dan Chamomile. Memang ya kalau kombinasi dari essential oil itu efeknya jauh lebih terasa. Mana cara pakainya juga mudah, tinggal semprot saja. Tak hanya di sarung bantal, juga bisa disemprotkan langsung ke bagian tengkuk / leher loh.

Yuk coba Pillow Spray dari Kitashi! Rasakan pengalaman mewah dengan harga terjangkau, bisa membuat tidur menjadi lebih menyenangkan dan bahkan juga mencegah penularan penyakit melalui bantal!