Berbagai Strategi Digital Campaign IDN Creative dari IDN Media

IDN Creative_IDN Media


Pandemi mengubah banyak hal, anggapan tersebut benar adanya. Siapa sangka beberapa tahun lalu muncul suatu virus yang menyebar ke seluruh dunia dan membuat kita terpaksa lebih banyak di rumah saja demi menghalau penyebarannya. Kegiatan belajar mengajar, bekerja bahkan beribadah tidak lagi bisa dengan bebas dilakukan di luar rumah. Hingga kemudian kebijakan 'stay at home' membuat angka penggunaan gadget dan media sosial semakin meningkat. 


Dunia digital pun menjadi bagian yang tidak lepas dari keseharian. Semua hal menjelma serba online, mulai dari kegiatan mengobrol, jual beli, sharing ilmu hingga menuntaskan segala pekerjaan. Di masa pandemi, dunia digital menjadi kunci dimana kita jadi tetap bisa berinteraksi serta memenuhi kebutuhan hidup. Karena itulah digital marketing turut berkembang, meliputi segala bidang dan menjadi incaran banyak perusahaan.


Karena di masa pandemi jadi banyak meluangkan waktu di dunia digital, kita sebagai konsumen jadi banyak terkena dampak dari kampanye digital. Kita jadi sering menonton konten-konten di media sosial yang kemudian jadi mempengaruhi keputusan untuk memilih, membeli dan menggunakan suatu produk tertentu. Itulah mengapa muncul sesuatu yang viral, kalau tidak diikuti rasanya bak ketinggalan zaman. Digital marketing benar-benar berjaya di era ini.


Sayangnya masa keemasan digital marketing kemudian surut pasca pandemi. Kehidupan berjalan normal kembali. Kita disibukkan dengan dunia nyata, dimana dunia digital menjadi semu dan hanya dipandang sebagai bagian dari refreshing. Lalu apa yang terjadi dengan aneka campaign digital? Bisakah kembali menjalankannya pasca pandemi?


IDN Creative yang merupakan bagian dari IDN Media, menjadi jawaban akan hal ini. Terlebih karena IDN Creative telah 7 tahun bergerak di bidang agensi digital, tentunya bukan hal yang sulit dalam memberikan gambaran tentang perubahan pola konsumsi konten masyarakat. Tidak hanya itu, IDN Creative dari IDN Media juga memiliki banyak strategi agar campaign digital dapat berhasil dijalankan, baik dari sisi brand, advertiser maupun konsumen.


1. Fleksibel dalam Bekerja

Seperti era yang terus berganti dan menimbulkan berbagai perubahan, fleksibel menjadi strategi kunci agar bisa terus bertahan dengan mengikuti perubahan yang terjadi. Itulah sebabnya IDN Creative memberikan one-stop solution dalam memenuhi kebutuhan brand dan advertiser. Tentunya campaign yang dipilih merupakan hal yang disukai konsumen, karenanya dalam merancang dan menjalankan campaign maka IDN Creative menggunakan storytelling. Agar hasil optimal, data-driven strategy juga dilakukan.


Dalam hal ini, Maria Novena Rarahita yang merupakan pimpinan IDN Creative mengusahakan agar tiap campaign yang dijalankan mampu mencapai terpenuhinya kebutuhan kedua belah pihak, yakni sesuai objective brand dan advertiser serta konsumen yang tertarget. Naomi Silitonga sebagai Campaign Manager IDN Creative juga mengungkapkan bahwa komunikasi dan kerjasama yang baik serta komitmen pada timeline project yang sudah disepakati jadi soft skill yang dibutuhkan untuk lancarnya kampanye yabg dijalankan. Fleksibilitas sangat diperlukan untuk situasi yang belum menentu seperti pada pasca pandemi ini. Selain itu memperhatikan SOP serta berpikir positif juga wajib dilakukan.


Sebagai contoh, saat konsumen sudah kembali beraktivitas secara offline, maka perlu konten-konten up to date. Dengan demikian maka hasilnya jadi relevan dan dapat diterima konsumen. Karenanya harus ada penyesuaian baik dari segi tone, gaya bahasa serta ide kreatif yang digunakan di berbagai platform IDN Media. 


2. Koordinasi Cepat Sesuai Momentum

Bila sebelumnya lebih banyak event online, maka pasca pandemi jadi banyak event offline. Perubahan ini juga membuat berubahnya media placement, seperti event coverage article. Copy Editor IDN Creative yang bernama Cynthia Dewi Kirana, menceritakan bagaimana strategi tim copywriting jadi lebih sering menghadiri event offline demi mengurusi konten tulisan untuk para klien. Ada product launching, talkshow, concert, dan sebagainya. Hal ini tentunya jadi berpacu dengan waktu karena bila terlalu lama ditayangkan, maka berita tentang event offline tersebut jadi kehilangan momentumnya. Itulah sebabnya koordinasi event offline harus dilakukan dengan cepat dan tepat.


IDN Creative_IDN Media

3. Campaign Unik yang Menarik 

Tidak bisa dipungkiri bahwa hiburan sangat dibutuhkan pasca pandemi. Konsumen lebih menyukai konten yang mengandung entertainment dan jokes. Inilah 2 hal yang sangat dicari dalam digital campaign. Bila campaign yang dibuat semakin unik nan menghibur maka konsumen akan penasaran, mencari tahu dengan membeli dan mencobanya lalu share konten tersebut. Dengan strategi ini, suatu campaign menjadi viral dan semakin dikenal konsumen.


4. Memposisikan Diri sebagai Konsumen

Ada tips khusus dari Campaign Manager IDN Creative, Lamtiar Sihombing, agar suatu campaign bisa sukses pasca pandemi. Yakni dengan memposisikan diri sebagai konsumen. Strategi ini bisa mengenali perubahan kebiasaan dan kebutuhan konsumen, yang selanjutnya bisa menentukan platform dan konten yang efektif untuk digunakan.


Lamtiar menegaskan, “We have to set the bar higher and higher karena persaingan konten pasca pandemi semakin ketat." Dijelaskan pula bahwa digital marketer harus terus berinovasi agar tetap menarik perhatian konsumen. Meskipun saat ini offline marketing masih memiliki peran yang besar, namun perkembangan digital campaign melesat cepat. Demikianlah dibutuhkan strategi kolaborasi dengan menggabungkan format digital yang sudah sukses saat pandemi dengan offline marketing yang kembali mendapatkan visibilitasnya, sehingga campaign bisa digaungkan lebih luas lagi.






Menangkal Resesi Bermodal Asus Zenfone 9

Tahun 2023 masih beberapa minggu lagi tapi berita soal resesi sudah di depan mata. Padahal akhir tahun biasanya identik dengan resolusi, nyatanya yang ada malah resesi. Yang masih belum tahu apa itu resesi, ini adalah kondisi dimana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi dan ini bisa menimbulkan kebangkrutan. Tidak hanya perusahaan saja yang bisa mengalaminya, perekonomian rumah tangga juga terkena dampaknya.

Resesi benar-benar jadi headline di berbagai media massa. Ada selentingan yang menyebutkan bahwa Kemenkeu sedang soroti ancaman resesi 2023 dan katanya tanda-tandanya makin besar. Hingga judulnya ditulis jelas, "Gejala Resesi 2023 pun Tampak, Haruskah Indonesia Khawatir?". Bak momok menakutkan, beberapa berita sampai menampilkan ulasan tentang mana saja sektor yang akan untung dan rugi bila resesi benar terjadi.

Yang jadi angin segar dalam ancaman resesi ini adalah UMKM yang dikatakan bisa menjadi solusi jitu dalam mengatasinya. Sebab dengan makin tumbuhnya usaha mikro kecil menengah, maka perekonomian bisa terus bergulir dan menghambat terjadinya resesi. Memang tak salah bila kegiatan ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha bisa menjadi roda penggerak ekonomi dan mampu mengangkat pergerakan ekonomi nasional. Terlebih UMKM bisa menyerap tenaga kerja.


Cara Menangkal Resesi

Resesi merupakan kondisi dimana terjadi kemerosotan ekonomi. Ternyata penyebab resesi bukan hanya disebabkan oleh aktivitas ekonomi itu sendiri, namun bisa karena adanya perkembangan teknologi. Meski memang perkembangan teknologi sangat menguntungkan karena bisa membantu mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, tapi sisi buruknya adalah terjadinya penurunan lapangan pekerjaan. Teknologi yang semakin canggih bisa menggantikan tenaga manusia, seperti kerja robot dan Artificial Intelligence (AI), sehingga pengangguran banyak terjadi, ekonomi menurun dan lalu terjadilah resesi.

Sebenarnya ada cara untuk menangkal resesi, yakni dengan mengelola pos keuangan secara efektif. Caranya dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan perbanyak menabung serta berinvestasi. Kalau perlu bisa dengan mencari penghasilan tambahan, sehingga pendapatan bisa semakin banyak dan dapat dialokasikan ke dana darurat. Penghasilan tambahan ini juga bisa menjaga kestabilan ekonomi, karena adanya arus perekonomian yang terus bergerak.

Jauh sebelum adanya isu resesi, saya dan suami sudah memikirkan soal mencari penghasilan tambahan. Terlebih beberapa tahun lalu terjadi pandemi yang tak disangka-sangka. Hal ini sempat membuat perekonomian rumah tangga kami berantakan, namun tertolong karena adanya penghasilan dari jualan ikan hias. Yap, berjualan ikan hias secara online dan offline menjadi penghasilan tambahan kami.

Memang kebetulan saya dan suami suka memelihara hewan. Karena rumah kami kecil, inginnya punya peliharaan yang tidak merepotkan dan tidak memakan banyak ruang. Lalu kami pilih pelihara ikan hias seperti ikan cupang dan ikan guppy, yang selain cara pemeliharaannya mudah juga cepat beranak dan bisa dijual. Jadi selain untuk refreshing, peliharaan hewan juga bisa mendatangkan cuan.

Dari sepasang, ikan kami jadi berpuluh-puluh pasang karena terus berkembang biak. Tapi kami lebih spesifik ke jenis ikan hias berupa ikan cupang dan guppy yang bisa mudah dikirim ke luar kota memakai jasa ekspedisi pengiriman. Nah karena lokasi rumah kami yang ada di gang sempit, membuat toko ikan hias kami jarang didatangi pembeli secara offline. Itulah mengapa kami lalu melakukan pemasaran secara online pula lewat media sosial seperti di Instagram dan Facebook.

Pemasaran ikan hias secara online perlu trik tersendiri. Yang utama ialah foto yang menarik. Itulah mengapa kami membutuhkan ponsel yang spesifikasinya mumpuni untuk memotret ikan sekaligus langsung mem-posting-nya di media sosial. Dengan begitu bisa lebih ringkas dan tidak perlu membuang banyak waktu karena suami saya juga harus kerja sedangkan saya mengurus 2 balita.


Spesifikasi Asus Zenfone 9 yang Bisa Menangkal Resesi

Dengan adanya usaha kecil kami di rumah, tentunya hal ini sangat mempengaruhi penghasilan tambahan kami. Dari dua ribu, lima ribu dan seterusnya, uangnya lalu kami simpan dan membuahkan jumlah yang lumayan. Hingga akhirnya kami bisa membeli tanah di samping rumah dan membangunnya menjadi toko ikan kecil yang bertahan hingga detik ini. Tentunya untuk mendapatkan penghasilan tambahan ini juga butuh effort yang luar biasa, salah satunya dengan rajin memfoto ikan dan posting di media sosial agar usaha kami makin dikenal orang.

Mengetahui Asus mengeluarkan Asus Zenfone 9, membuat kami jadi ingin jua memilikinya. Ponsel mungil dengan kamera gimbal ini tentu sangat menunjang usaha sampingan kami. Terlebih Zenfone 9 yang memakai kamera belakang dual camera dan kamera depan yang sama-sama pro-grade, cocok untuk memfoto dan merekam ikan yang begitu lincah bergerak. Tidak mudah memoto obyek yang tak bisa diam, beruntung Zenfone 9 punya teknologi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization pula dalam kamera utamanya.

Disebutkan bahwa spesifikasi Zenfone 9 punya kamera utama beresolusi 50MP. Sungguh luar biasa, apalagi ponsel ini memakai sensor flagship dari SONY IMX766 dengan aperture sampai F1.9. Tidak hanya mampu merekam video 8K dengan kecepatan 24fps, teknologi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization juga membuatnya bisa merekam video dengan tingkat stabilitas yang jauh lebih tinggi. Meski saya merekam ikan cupang sambil memangku anak bontot saya yang suka bergoyang-goyang, hasil rekamannya tetap apik karena Zenfone 9 bisa mengimbangi guncangan yang terjadi meski merekamnya pakai satu tangan.

Saya jadi menyesal mengapa ponsel dengan spesifikasi luar biasa ini tidak hadir di awal usaha sampingan kami saja. Melihat bagaimana performa 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization yang bisa jaga rekaman jadi bebas blur dan guncangan, ini membuat saya terpana. Saya meluangkan waktu beberapa jam setiap jam tidur siang anak-anak saya untuk merekam dan memfoto ikan. Niscaya pakai kemampuan  kamera utama Zenfone 9 yang bisa merekam objek apapun tanpa distorsi optik bisa menyingkat waktu, dan membuat saya jadi punya waktu istirahat. Zenfone 9 yang jadi ponsel idaman ini punya algoritma anti-guncangan dalam system Electronic Image Stabilization (EIS) yang tentunya bisa menghasilkan gambar super smooth dan bebas goyangan yang tidak ada bedanya dengan hasil videografer professional.

Tidak berhenti sampai di situ, Zenfone 9 yang punya kamera kedua di belakang ini berlensa ultra-wide beresolusi 12MP. Ditambah fitur sensor SONY IMX363 dengan aperture sampai F2.2 ini bisa merekam video 4K pada kecepatan 60fps dengan EIS. Plus bisa mengoreksi distorsi secara real-time dan merekam gambar makro dengan fokus sampai jarak 4cm. Tidak kalah dengan kamera depan yang memakai sensor SONY IMX663 dengan aperture sampai F2.45. Tentu saja kamera depan Zenfone 9 ini mampu merekam video 4K dengan kecepatan 30fps atau FHD dengan kecepatan 60fps yang disertai teknologi EIS. Mau ikan berleak-leok selincah apapun, hasil foto tetap bisa fokus dan bisa menghasilkan video yang sinematik pula.


Dengan didukung tampilan ikan hias yang menarik saat di-posting di media sosial, membuat ikan-ikan hias jualan kami bisa laris manis secara online. Kami juga jadi lebih percaya diri untuk memasarkan di berbagai marketplace pula. Selama ini toko-toko online kami masih belum maksimal karena saya juga kesulitan mengunduh aneka marketplace karena ponsel saya yang selalu kekurangan kapasitas. Memori kurang terus tulisannya, huhu.

Ponsel saya minta pensiun


Rupanya permasalahan saya ini terpecahkan dengan memiliki Zenfone 9 yang punya performanya dengan prosesor flagship Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform yang terbaru nan lebih powerful. Dengan capaian CPU clock speed sampai 3.2 GHz, maka performa GPU bisa 10% lebih tinggi dengan efisiensi CPU 30% dibandingkan sebelumnya. Tentunya mengunduh aplikasi dan mem-posting ikan-ikan hias kami di aneka sosial media dan marketplace akan lancar jaya karena Zenfone 9 didukung konektivitas Wi-Fi 6E yang lebih stabil dan cepat meskipun ada di kondisi crowded. Tidak perlu takut hari sering-sering ngecas sebab Zenfone 9 pakai baterai berkapasitas 4300mAh, bisa dipakai seharian lebih. Pakai teknologi STP (Specific Tab Process) dari ROG Phone 6 pula, jadi pengisian baterai lebih cepat tanpa terasa panas, karena juga ada adaptor HyperCharger 30W di dalamnya.

Memoto ikan akan beresiko ponsel terkena air. Memang benar, beruntung Zenfone 9 sudah dirancang cocok untuk segala aktivitas. Kenyamanan dan keamanan benar-benar diperhatikan dengan adanya layar Zenfone 9 yang diproteksi Corning Gorilla Glass Victus. Pun ponsel seri terbaru dari ASUS ini sudah tersertifikasi IP68, artinya sudah anti air dan debu.


Mantap! Secanggih ini tampilan Zenfone 9 tetap memikat hati karena ponsel yang compact ini punya ukuran mungil nan ergonomis. Ponsel ini punya panjang kurang dari 14,8cm dan lebar kurang dari 7cm, jadi lebih mudah disimpan di dalam saku. Tidak ada drama ketinggalan ponsel yang membuat saya seringkali ribut dengan suami, hihi. Apalagi warna-warna yang dimilikinya cantik-cantik, ada warna MoonLight White, Sunset Red, Starry Blue, dan Midnight Black yang bertekstur sehingga lebih kokoh digenggaman.

Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui patner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store. Saya dan suami juga sangat berminat memilikinya. Bayangkan, ponsel secanggih dan se-ciamik ini bisa jadi kunci kami dalam menangkal resesi. Sebab dengan bermodal ASUS Zenfone 9 maka penghasilan tambahan bisa kami dapatkan dengan lancar.


Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari




Mitigasi Bencana pada OYPMK dan Penyandang Disabilitas

Melihat berita yang disiarkan di televisi akhir-akhir ini membuat dada membuncah. Bagaimana tidak, berita gempa bumi di Kabupaten Cianjur memakan korban begitu banyak. Bahkan pasca gempa pun masih dilakukan penyisiran pencarian korban jiwa. Pun berita soal para korban gempa yang butuh bantuan, dari pakaian, makanan dan tempat tinggal.


Saya membaca berita bagaimana ada sejumlah kendala saat melakukan evakuasi gempa di Cianjur. Kendala ini muncul dari kondisi di lapangan yang begitu curam, juga karena masih terjadinya hujan dan gempa susulan di kawasan tersebut. Korban gempa tidak hanya anak-anak dan orang-orang tua, tapi pastinya juga ada para penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK). Bagaimana kondisi mereka ya? Apakah mengalami kekurangan tenda, air dan logistik lainnya? Semoga semua bisa tertangani dengan baik, segala bantuan terdistribusi dengan tepat. Aamiin.


Kebetulan saat memikirkan hal ini, saya mendengar streaming diskusi publik di YouTube. Ada di channel Berita KBR, dengan program Ruang Publik KBR pada Selasa, 29 November 2022 lalu. Dengan host Rizal Wijaya, saya jadi tahu bagaimana penanggulangan bencana inklusif bagi OYPMK dan penyandang Disabilitas. Saat itu dihadirkan Pak Drs. Pangarso Suryotomo sebagai Direktur Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang akrab disapa Pak Papang. Ada juga Mas Bejo Riyanto sebagai Koordinator Konsorsium Pelita yang juga penyandang disabilitas terdampak bencana, akrab dipanggil Mas Bejo Joss.


Namanya bencana, tidak ada yang tahu kapan waktu terjadinya, selalu terjadi tiba-tiba. Apalagi kondisi Indonesia yang memiliki banyak gunung berapi dengan perairan luas, bisa terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami. Masyarakat harus paham akan kondisi ini, bagaimana resikonya apalagi kita tinggal di Nusantara tercinta ini. Ada enaknya karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan hasil bumi beraneka rupa, tetapi tidak enaknya ada bencana yang datang sewaktu-waktu.


Seperti yang dikatakan oleh Mas Bejo Joss, bencana itu datang saat kita tidak siap. Beliau juga menceritakan bagaimana gempa datang ketika pintu rumah terkunci, sehingga menyulitkan evakuasi. Padahal sebelum-sebelumnya ketika pintu rumah tak terkunci, malah tidak terjadi apa-apa. Karena itulah Pak Papang mengingatkan kita harus selalu siap akan terjadinya bencana, sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.


Penanganan bencana itu sama saja untuk semua orang. Terlebih memang bencana alam tidak hanya mendampak non disabilitas, tapi juga disabilitas. Karena itu kemudian muncullah Perka BNPB No. 14/2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana (PB). Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities) melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 punya prinsip umum konvensi dengan meningkatkan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas termasuk dalam hal aksesibilitas terhadap penyelenggaraan PB. 

"Disabilitas punya 3 hal dalam PB, yakni pertolongan, partisipasi dan perlindungan. Pertolongan merupakan penanganan utama yang diperhatikan," sebut Pak Papang. Namun tentunya para OYPMK dan penyandang disabilitas tidak mau dijadikan obyek, maunya disebut subyek yang juga bisa melibatkan diri dalam penanganan bencana. Teman-teman kita ini tidak mau hanya dikasihani karena mereka punya kemampuan juga dalam menolong sesama, inilah yang namanya partisipasi.


Lanjut Pak Papang, "Bencana menimbulkan kedisabilitasan. Seperti gempa di Bantul beberapa waktu lalu yang kemudian menimbulkan disabilitas pada korban bencananya. Nah karena penyandang disabilitas ini juga berpotensi terjadi double ataupun triple disability pada dirinya oleh karena dampak bencana, maka partisipasi utama yang memungkinkan adalah memberikan perlindungan pada diri sendiri. Kemudian teman-teman OYPMK dan penyandang disabilitas juga bisa mendeteksi kira-kira mana korban yang bisa menjadi penyandang disabilitas baru oleh karena adanya dampak bencana yang terjadi, lalu melakukan pendampingan."


Masalah utama saat penanggulangan bencana ialah data. Alasannya karena data dasar itu begitu penting dalam setiap tahapan dalam penanggulangan bencana. Adanya data-data ini bisa diolah untuk membantu penyusunan rencana dan analisis. Kemudian jumlah populasi, termasuk kelompok rentan yakni para OYPMK dan penyandang disabilitas yang terdampak bahaya bisa dihitung dan diperkirakan dengan tepat sehingga dapat diantisipasi kejadian double ataupun triple disability-nya. Sayangnya data disabilitas ini yang tahu yaa teman-teman penyandang disabilitas itu sendiri, karena yang tercatat selama ini di kantor desa, kecamatan bahkan kabupaten hanyalah data-data umum.

"Kami hanya fokus pada bagaimana stigma tentang kusta ini hilang dan masyarakat menerimanya sebagai penyakit biasa yang bila diobati maka bisa sembuh serta hilang. Sayangnya mitigasi OYPMK belum maksimal, sehingga ini jadi PR bagi saya," ungkap Mas Bejo Joss dalam Diskusi Publik persembahan NLR Indonesia ini. Beliau juga meralat perkataan Pak Papang yang sempat menyebutkan "eks kusta" bagi yang sudah sembuh dari kusta, lebih baik disebut dengan OYPMK saja dan Pak Papang sudah meminta maaf akan hal tersebut. Dalam hal ini Mas Bejo Joss pun menyayangkan bagaimana sikap relawan bencana yang sempat membuat ruang tersendiri bagi OYPMK seakan-akan diisolasi.

Seharusnya informasi akan perkiraan bencana disampaikan terlebih dahulu sebelum terjadinya bencana, sehingga tidak terjadi banyak korban. "Jangankan yang disabilitas, yang tidak disabilitas saja bisa tidak selamat," tutur Mas Bejo Joss. Beliau menceritakan bagaimana edukasi pasca bencana kemudian akhirnya melibatkan OYPMK dan penyandang disabilitas. Kemudian lahirlah DIFAGANA yang merupakan akronim dari Difabel Siaga Bencana.

Pelibatan OYPMK dan penyandang disabilitas dalam kegiatan penanggulangan bencana memang bisa membantu terjaminnya pemenuhan kebutuhan OYPMK dan penyandang disabilitas karena mereka yang lebih tahu apa yang mereka butuhkan. Pun mereka bisa tertolong lebih cepat dan tertanganinya dengan baik di saat dan pasca bencana terjadi. Meski memang benar bahwa melibatkan OYPMK dan penyandang disabilitas dalam mitigasi bencana bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tentunya hal ini butuh pengetahuan lebih, kemampuan teknis, serta niat baik dari pihak-pihak yang terlibat.

Hal mudah yang bisa dilakukan OYPMK dan penyandang disabilitas dalam partisipasi mitigasi bencana adalah dengan menumbuhkan pengetahuan akan apa dan bagaimana bencana yang bisa terjadi di lingkungan tempat tinggal. Kemudian sosialisasi akan apa saja kebutuhan khusus teman-teman OYPMK dan penyandang disabilitas sehingga tidak hanya pemangku kepentingan tapi juga masyarakat lebih mengerti akan hal ini. Jadi lewat aneka kegiatan pelatihan, sosialisasi, serta pendidikan maka diharapkan sekali masyarakat bisa lebih menerima OYPMK dan penyandang disabilitas dalam  
kehidupan sehari-hari, dan bisa lebih memerhatikan mereka saat penanggulangan bencana.