Mukena Zafiriah Nyaman Dipakai

Beberapa waktu lalu, saya ikutan #JumatGiveaway Zafiriah dan menjadi salah satu pemenangnya. Senang! Iya dong, dapat mukena gratis. Mana motifnya manis, indaaaah banget. Bisa sebagai hadiah di Hari Ibu ^^ Yup, ini hadiah untuk Mama saya.

Mama dan Hadiah dari Zafiriah

Paketan yang datang dikemas semenarik mungkin. Selain mukenanya dibungkus dengan plastik bening, ada juga pembungkus plastik lumayan tebal sebagai pelindungnya. Mau hujan, badai, petir, apapun yang terjadi di jalan, produk pasti sampai di tangan pelanggan tanpa cacat. Selain itu, kertas pembungkus masih ditambah untuk mempercantik tampilan luarnya, plus penulisan nama dan alamat penerima yang diberi hiasan khusus. Keren! Spesial banget, nih.

Dari tampilan luar saja, Zafiriah tidak main-main. Banyak kan online shop yang asal mengirim produknya. Pokoknya terlipat, lalu kirim. Entah apakah lecek atau bagaimana, pengirim tidak mau tahu. Tapi Zafiriah beda, kemasan rapi, mukena pun ditata apik dalam pembungkusnya.

Saya kira, hadiah yang saya dapatkan hanya mukena parasut. Biasanya kan gitu, kalau yang namanya GRATIS mah produknya pas-pasan. Eh ternyata...prasangka saya salah besar! Hadiah #JumatGiveaway yang saya terima makin membuat saya menjadi sosok yang spesial!

setelah dicuci, dikeringkan dan disetrika, langsung dipakai sholat

Mukena Zafiriah terbuat dari kain katun yang nyaman dipakai. Tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan, pas. Yang penting, kainnya tidak tipis, sehingga tidak nyerawang kalau orang jawa bilang. Enak dipakai, tanpa kipas angin pun sholat jadi terasa enak. Anti gerah deh kalau pakai mukena Zafiriah. 


produk Zafiriah lainnya

Selain mukena, Zafiriah yang merupakan toko pakaian muslim online ini juga menyediakan berbagai pernak-pernik kebutuhan wanita. Mulai dress glamour yang bisa dipakai untuk datang ke acara resmi a.k.a kondangan, kerudung serta aksesorisnya. Syar'i? Pasti!


Mumpung akhir tahun, buruan deh belanja di Zafiriah. Mumpung banyak diskon dan ada even khusus. Belanja sekaligus beramal? Bisa banget kalau belanja di Zafiriah. Tiap pembelian, Zafiriah menyisihkan 2 ribu rupiah yang kemudian disumbangkan melalui Dompet Duafa. Nah kan ... asyik banget kan? Belanja bikin hati senang, eh berpahala pula. Cuzzz ... tengok aja deh fans page Zafiriah di facebook.


Kunci Kebahagiaan Wanita adalah Keikhlasan


Judul: Bahagia Ketika Ikhlas
Penulis: Rena Puspa
Tebal: 186 halaman
Cetakan: I, 2014
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-4557-7
Tema: Parenting


Menjadi ibu adalah sebuah perjuangan. Saya lebih bisa membayangkannya setelah menamatkan isi buku Bahagia Ketika Ikhlas. Buku dengan layout cantik bernuansa merah muda ini memberi gambaran secara jelas terperinci mengenai apa saja tugas dan keluhan ibu, serta membuat pembacanya bisa ikut mengerti akan perasaan seorang ibu. Bukan karena tema seputar menjadi ibu bahagia merupakan tema yang menarik untuk dijabarkan, saya yakin selain ini merupakan ungkapan curahan hati penulisnya, buku inipun bertujuan menyadarkan kaum hawa agar harus lebih banyak bersyukur serta ikhlas sehingga hidup jadi lebih bahagia.

Warna sampul buku Bahagia Ketika Ikhlas melambangkan sisi feminisme, merah muda. Gambar sampul yang menceritakan tawa bahagia ibu ketika berjalan-jalan sambil mendorong kereta bayinya, memberikan gambaran bahwa isi bukunya seputar kehidupan ibu dan buah hati. Bagaimana caranya agar bisa sedemikian bahagia ketika merawat anak? Bagaimana caranya bahagia kala letih mendera usai mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga? Bagaimana caranya bahagia dengan kondisi fisik yang berubah setelah melahirkan buah cinta? Buku ini menjawab semuanya.


Kebahagiaan memang harusnya melekat pada ibu. Ini adalah penyeimbang karena Allah menganugerahi kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan seorang ibu agar bisa melalui masa hamil, menyusui, dan melahirkan. Ketiga hal inilah yang membuat seorang ibu ingin terus berusaha menjadi sosok terbaik. Kebahagiaan seperti apa yang didapat seorang ibu dijelaskan lebih lanjut dalam bab Pendahuluan, bagian pertama dari 6 bab dari buku Bahagia Ketika Ikhlas.

Kemudian dikemukakan dalam bab Penyebab Stres Hormonal pada Ibu, selama menjalani 3 masa alami tersebut, tubuh wanita selalu berubah karena adanya pengaruh hormon. Perubahan ini membuat berbagai keluhan yang selanjutnya memicu stres. Disebutkan bahwa masa hamil adalah masa penggemblengan untuk menjadi seorang ibu. Stres seorang ibu biaanya dimulai pada masa ini. Beruntung karya solo Rena Puspa ini bukan hanya berisi teori tentang stres dan penyebabnya, namun juga memberi solusi dalam menangani segala keluhan di masa hamil hingga menyusui. Ada juga gambaran tentang beberapa macam cara persalinan yang bisa dipilih agar bisa menikmati masa melahirkan sang buah hati.

Penyebab stres lainnya bisa juga dari luar. Faktor eksternal terjadi karena adanya sosok baru di antara diri ibu dan suami, yakni anak. Ketika menjadi ibu otomatis jiwa dan pikiran akan mengarah pada kebaikan seorang anak. Ibu menganggap anak adalah bagian dari dirinya, karena anak pernah berada di kandungannya selama masa hamil. Karena lebih memikirkan buah hati, suami jadi merasa tersaingi. Atau mungkin jadi sibuk dengan aktivitas masing-masing. Bab ketiga buku ini menjelaskan bagaimana caranya agar hubungan suami tetap berjalan dengan baik. Tak lupa tentang bagaimana cara agar ibu bisa menjadi manager keuangan handal demi kestabilan kesejahteraan keluarga.

Sebagai insan individu, manusia juga selalu memikirkan kebaikan dan kondisi dirinya sendiri. Pembahasan mengenai Being Me – Menjadi Ibu yang Apa Adanya menjawab tentang bagaimana seorang wanita mampu mengaktualisasi diri. Adalah salah besar apabila ada konsep yang menyebutkan bahwa mampu membuat suatu hal besar dan diakui publik adalah bukti sukses mengaktualisasi diri. Sebab aktualisasi diri sejatinya bermakna berhasil mengoptimalkan segala potensi diri, entah sebagai ibu rumah tangga ataupun pekerja. Intinya, aktualisasi diri adalah kemampuan untuk menghargai diri sendiri.

Apabila mampu menghargai diri sendiri, seseorang akan lebih mudah ikhlas dan merasa bahagia. Sama halnya dengan jujur pada diri sendiri, dengan memilih mana yang disukai maka bisa menjalani sebuah kegiatan dengan penuh ikhlas dan memicu kata bahagia. Tidak perlu takut untuk mengemukakan pilihan karena mengomunikasikan pilihan pada anak-anak dan suami adalah wajib hukumnya. Buku ini mengajarkan demikian.

saya dan Bahagia Ketika Ikhlas

Ikhlas bukan berarti menumpuk emosi, namun mampu menerima rasa kecewa yang kemudian memacu suatu gebrakan yang lebih baik. Selama ini kita memang mengenal sugesti positif thinking yang membuat penolakan terhadap rasa kecewa namun segera mencari mana hikmah terbaik. Memang cara tersebut baik, namun ternyata malah membuat penumpukan rasa kecewa yang membuatnya kembali terbayang dan semakin menumpuk ketika kegagalan terulang. Tubuh tidak akan menjadi rileks, malah akan semakin terguncang ketika penumpukan kegagalan memenuhi kehidupan. Bagaimana ikhlas dapat menjadi solusi dari pemecahan masalah, terbuka jelas dalam buku ini

Bab terakhir ditutup dengan pembahasan mengenai Meraih Sukses dengan Hati Bahagia. Sukses dan bahagia adalah 2 hal berbeda yang terkadang hanya terjadi salah satunya. Orang yang menggebu ingin sukses, menghalalkan segala cara, yang terkadang malah membuang kata bahagia dalam hidupnya. Yang penting punya banyak harta, tapi hidupnya tak bahagia karena tak punya teman. Sudah sukses dengan jabatan tertinggi yang diraih, namun tak bahagia karena belum memiliki pendamping. Tidak selamanya sukses dan bahagia akan bersaing, adakalanya keduanya bersama apabila mampu memahami caranya.

Buku ini bak kitab sakti para wanita. Semuanya komplit, apa saja pertanyaan yang ada di kepala terjawabkan dengan membaca isinya. Terlebih, tanpa segan penulisnya menunjukkan beberapa buku bagus sebagai referensi. Seperti Female Brain karangan Louann Brizendine yang membahas tentang alaminya naluri keibuan pada seorang ibu, atau Hipnostetri, Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan karya Yessi Aprilia, serta Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu.

Bukan hanya menyajikan teori tentang Bahagia Ketika Ikhlas, beberapa kisah nyata inspiratif yang disajikan membuat pembacanya jadi mendapat banyak hikmah. Seperti bagaimana Saptuari Sugiharto yang merupakan inisiator Gerakan Sosial #SedekahRombongan yang terinspirasi pada sosok Putri Herlina. Sosok ini merupakan seorang gadis tanpa lengan yang punya rasa ikhlas luar biasa hingga mampu selalu mensyukuri hidupnya. Ia begitu percaya diri dan mampu melakukan banyak hal sama seperti yang dilakukan orang normal. Hingga akhirnya ia bertemu jodohnya, anak pejabat bank ternama di Indonesia.

“Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat menghantarkan kepada kesuksesan (surga)” – Ali Bin Abi Thalib [penggalan dari Buku #BahagiaKetikaIkhlas halaman 164] 

Novel Sekotak Kertas

Judul: Sekotak Kertas
Penulis: Narnie January
Penerbit: Puspa Populer
Terbit: 1, Oktober 2013
Tebal: 212 halaman

Tubuh ayah yang terus membesar dan bulat kini pelan-pelan berubah menjadi kotak. Kotak yang tak lagi asing bagiku, kotak yang menemani kehidupanku selama beberapa tahun terakhir. 

Nikha tidak pernah menyadari bahwa dia berbeda dengan teman temannya sampai akhirnya sebuah video tentangnya tersebar di sekolah. Dia terpaksa dipindahkan ibunya, hidup bersama ayah kandungnya seorang single parent. Hubungan tidak baik dan sikap ayah yang dianggap kurang menyenangkan membuat Nikha jengkel tak karuan.

Nikha dan kertas-kertas rahasianya, gadis itu hidup dalam sebuah pikiran yang menguasainya. Obsesivc Compuluve Disorder membuatnya kehilangan segalanya, bahkan diriya sendiri yang tak bisa dia kendalikan. Dia kehilangan segalanya karena OCD dalam dirinya dan sekarang OCD membelenggunya dengan perasaan takut untuk kehilangan sosok ayah yang baru saja dia dapatkan.

Ketakutan, kecemasan tanpa henti dan ritual tanpa henti menguasai gadis itu. Akankah Nikha bebas dari sekotak kertas penyelubung hidupnya?” 

Sebuah tema yang baru pertama kali saya baca dalam sebuah novel populer. Bila banyak penulis yang ingin mentragiskan hidup tokohnya dengan menuliskannya sebagai pengidap kanker dan sejenisnya, Narnie January berbeda. Ia ingin lebih membuka mata pembaca tentang penyakit lainnya yang lebih condong ke masalah kejiwaan: OCD.

Untuk membuat pembaca lebih menyelami karakter Nikha, penulis tidak menyebutkan tentang apa dan bagaimana OCD itu. Ia hanya menuliskan kebiasaaan aneh sang tokoh utama dan bagaimana respon orang-orang di sekitarnya. Baru pada pertengahan, yakni di halaman 94, dijelaskan bahwa OCD ialah Obsesive Compulsive Disorder dimana pengidapnya merasa terjebak oleh pemikiran-pemikiran tentang bahaya yang akan menimpaya. Kemudian untuk mengurangi rasa takut, maka pengidap OCD melakukan suatu hal yang berulang-ulang yang tampak aneh di mata orang normal. Misalnya menghitung lembaran kertas, ubin, mengikuti alur retakan jalan, motif kotak pada baju Ayah dan sebagainya.

Dimulai dengan bagaimana Nikha saat tinggal bersama ibunya, dengan celotehan bahwa ia ingin makan telur ceplok yang bulat sebulat-bulatnya, setengah matang dan akan melumer ketika ujung garpu menancapnya. Awalnya saya kira ia sosok yang perfeksionis, menyukai kesempurnaan yang berlebihan. Namun kemudian tanda tanya muncul ketika mengetahui ia hobi menghitung lembaran kertas secara sembunyi-sembunyi, dan ... berulang-ulang kali hingga jam tidurnya terganggu.

Lalu teman-teman di sekolah menganggapnya aneh, seorang weirdo. Bahkan tega merekam segala tindakan ganjilnya hingga Nikha melakukan sesuatu yang membuat ibunya marah besar. Saat ibunya terpaksa harus bekerja di Perancis, ia pun dititipkan pada  ayah kandungnya yang tinggal di kaki gunung. Di sinilah Nikha merasa menjadi sosok yang terbuang dan semakin takut untuk sendiri.

Penokohan Nikha awalnya digambarkan sebagai sosok yang ceria walau dibesarkan oleh single parent. Namun seiring dengan tingkat OCD yang dideritanya, ia menjadi sosok yang bak tak memiliki emosi. Hanya satu emosi yang ia rasakan: takut. Beruntung ayahnya begitu sabar, dan saat berada di tempat yang baru, ia mendapat teman-teman baik sehingga tokoh antagonis hanya tergambar pada teman-teman lama Nikha yang berada di kota. Hampir 75% isi novel menggambarkan bagaimana perasaan gadis remaja yang diterpa rasa takut yang berlebihan. Menghitung kertas, mengecek pintu, lagi dan lagi. Namun, ada juga bagian di mana Nikha merasakan ada kupu-kupu dalam perutnya, jatuh cinta.

Alurnya digambarkan maju mundur. Ada beberapa bagian yang membuat bingung, mungkin karena pemisah antar bagian kurang tampak. Misalnya pada bagian awal di halaman 4, “Ibu tersenyum, lalu kembali fokus pada telur dadar andalannya yang hampir matang di atas wajan. Kucium pipi Ibu sebelum dia masuk ke dalam taksi langganannya yang mengantarnya ke kantor, ...

Lalu yang mana kutipan dan mana awal dari suatu bab, juga kurang tampak. Misalnya pada bab 5 di halaman 67.

Ketika kau bahkan tidak bisa mengendalikan pikiranmu sendiri, apa yang bisa kau lakukan untuk dirimu sendiri?

Terbangun dengan tubuh penuh keringat, kurasakan bahkan bajuku ikut basah. Nafasku tidak teratur dan sangat menyesakkan dada. ...

Ada baiknya di bagian awal tersebut, font tulisan diperkecil. Atau mungkin font dibedakan dengan isi bab 5 sehingga tidak membuat rancu. Mungkin diletakkan di tengah (center) juga lebih manis.

Penceritaan dalam sudut pandang orang ketiga ini sudah cukup baik. Penulis mampu mengeksplor apa yang dirasakan Nikha. Pembaca jadi bisa lebih mengerti bahwa Nikha merasakan ketakutan yang sangat dan ketergantungan untuk melakukan sesuatu sebagai salah satu caranya mengurangi rasa cemas. Apa yang dilakukannya tentunya berbeda dengan apa yang dilakukan oleh anak autis / ADHD, di mana memiliki suatu persamaan: suka melakukan suatu yang sama berulang-ulang. Bila anak autis tidak memiliki rasa takut, mereka hanya hidup di ‘dunia’nya sendiri, mengacuhkan orang lain. Sedangkan OCD yang diderita Nikha tidak demikian dan dapat tergambar dengan jelas dalam Sekotak Kertas. Hal ini membuktikan bahwa penulis tidak asal buat, melakukan eksplorasi dan pengamatan mendetail tentang OCD.

Dua jempol untuk Narnie January! Saya tunggu karyamu selanjutnya ^^


Novel Dear Gita

 
Judul: Dear Gita
Penulis: Tafrid Huda
Penerbit: Grasindo
Terbit: 1, 2013
Tebal: v+218 halaman

“’Dalam kamus seorang lelaki yang sedang mengejar cintanya, tak akan ada kata sia-sia.’

Perjalanan dimulai ketika Aska teringat akan kenangan manisnya bersama Gita. Di saat mereka sedang dibuai asmara yang menggebu-gebu, mereka dipisahkan oleh perputaran semesta.

Kini, Aska berada di negara kaya raya, Brunei Darussalam. Namun dalam pelariannya itu, tak sekalipun Aska bisa melewati hari tanpa memikirkan Gita. Dia bahkan tak mengubah harapan-harapannya dengan Gita. Dalam perasaan yang teramat sakit, Aska masih sangat yakin, Gita masih sayang padanya. Aska menuliskan 3 tujuan mimpinya saat itu, yaitu Mekkah, Jepang dan Kota Terlarang. Mekkah untuk dirinya, Jepang untuk Gita, dan Kota Terlarang untuk keegoisannya. Tak pernah sekalipun dia berpikir untuk merubahnya meski ia sadar, Gita bukan sosok terbaik untuk bersama-sama menunggu hujan reda dan melihat pelangi.”


Saat membaca novel ini, saya terus tersenyum simpul. Meski bukan buku komedi, tapi ada humor di dalamnya. Mungkin karena mengidolakan Raditya Dika dan Andrea Hirata, sang penulis sedikit terbawa gaya kepenulisan dua penulis kondang tersebut.

Dimulai dengan judul bab pertama, Salahkan Doraemon!!! Saya terbelalak pada opininya tentang Doraemon. Katanya, robot kucing bersuara om-om itu harus bertanggung jawab bila anak-anak sekarang ingin punya mesin waktu dan senter pengecil. Juga terkesima akan pengetahuannya mengenai Jepang, markas Yakuza yang bertanggung jawab akan adanya gerakan anak-anak malas mandi karena menonton kartun di Minggu pagi.


... Intinya. Jepang itu jauh.

Kaisar Jepang harus betanggung jawab atas keinginan pacarku untuk ke sana. Kenapa pacarku tidak menginginkan Bali atau Lombok yang lebih dekat? Atau Raja Ampat, Pulau Komodo juga tentu bagus. Kenapa tidak di dalam Indonesia saja yang lebih memungkinkan untuk nmencapainya? Kenapa, Tuhan? Kenapa Kau ciptakan negara bernama Jepang itu?

Dan setelah pertanyaan hati tentang Jepang dan Doraemon, penulis membawa kita pada suatu poin yang sangat penting. Yakni mengenai arti dan pemberian nama.

... Sebenarnya cukup aneh saat kemarin aku mengetahui tetanggaku melahirkan seorang anak lelaki dan ayahnya memberi nama Farrel. Ya, tujuh tahun dijajah oleh sinetron Cinta Fitri membuat kebudayaan Cinta Fitri telah mengakar ke alam budaya bangsa ini, Kawan. Berhati-hatilah!

Gita berarti nyanyian, tokoh bernama Aska bisa mengetahui arti nama kekasihnya lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia yang lebih pantas menurutnya disebut Kamus Berat Bahsa Indonesia. Sayangnya ia tidak menemukan arti namanya sendiri. Dan di kisah selanjutnya, diketahui bahwa arti nama Aska adalah ... Ah saya tidak tega menjelaskannya di sini. Ini kurang pantas, Kawan! Kurang pantas! Lebih baik kalian membacanya sendiri saja.

Tema yang diangkat di Dear Gita ini ialah move on dengan cara kabur ke luar negeri. Yah, sebenarnya sekalian mencari uang, agar bisa jadi makhluk yang berguna. Walau banyak pemikiran dan pembahasan tentang Gita dan Gita, saya salut akan usaha Aska dalam melupakan gadis yang entah mengapa ingin putus dan menjauh darinya itu. Alasannya tidak jelas. Juga salut akan kesetiaan Aska, yang menganggap Gita ialah cinta matinya hingga Lidya pun tak mampu mengubah rasa itu.

Gemas dengan tokoh Gita yang absurb. Mungkin karena ia masih SMA, labil, jadi bisa bilang putus dengan mudahnya. Yang menjadi pertanyaan ialah mengapa saat Aska dikatakan ‘sukses’, ia mau kembali padanya dan putus lagi di saat harus pacaran jarak jauh?

Jogja, Jakarta dan Brunei Darussalam. Setting yang terakhir jarang dibahas pada novel-novel yang ada di Pasaran. Sayangnya penulis menggambarkannya kurang spesifik sehingga terkesan ‘tempelan’. Namun ada berita mengejutkan yang baru saya tahu dari novel ini, bahwa ternyata karena banyak orang Indonesia yang bekerja sebagai tukang bangunan, maka anggapan lokal Brunei pun menjadi seperti itu.


“Kerja di mana, Mas?” Memang sudah terlalu banyak orang Indonesia di Brunei, sehingga orang lokal Brunei biasa memanggil kami dengan sebutan ‘mas’.


“Di Batu Bersurat, Pak Haji,” jawabku.

“Kerja apa di sana, Mas?” Pak Haji kembali bertanya.

“Di production house,” aku menjawab lagi.

...

Production house berarti buat rumah, ya Mas?”

“Haaaah???!”

Dan dari impian mengunjungi 3 tempat, hanya Kota Terlarang yang tidak jelas bagaimana kelanjutannya. Serta penggambaran Jepang yang kurang maksimal, mungkin dilanjut pada sekuel kedua yang konon sedang digarap penulisnya. Saat menamatkan novel ini dan membaca biodata penulis, saya jadi terenyuh. Saya pikir, mungkin apa yang dikisahkan ialah kisah pribadi sang penulis. Rasnya seperti membaca curhatan seseorang. Bagaimana usaha kerasnya menjadi sukses seperti sekarang ini, layak saya acungi jempol. Salut, Bro!

Dari Dear Gita, saya bisa belajar banyak. Bahwa cinta harus diperjuangkan, bahwa komunikasi itu penting, bahwa impian harus diraih sehingga tidak saja hanya berupa mimpi. Dear Gita, sebuah kisah manis tentang seseorang yang melekat di hati, sayangnya ia tak mau mengerti.

Novel Diary Jomblo Darurat


Judul: Diary Jomblo Darurat
Penulis: Dion Sagirang
Penerbit: Anza
Terbitan: 1, Pebruari 2013
Tebal: xxi + 158 halaman
ISBN: 978-602-18303-7-6

"Ini persis mimpi. Tak pernah terbesit dalam benakku untuk masuk perguruan tinggi negeri di Bandung. Penginnya sih mendapat beasiswa di Jepang, Korea atau di Australia. Setidaknya bila cita-cita besarku itu terwujud, aku bisa puas menikmati susi dan sake di negeri matahari terbit. Kebayang juga kan gimana cantiknya gadis-gadis Jepang. Huhh ...

Diary Jomblo Darurat adalah sebuah catatan kecil seorang Dion Sagirang ketika dengan terpaksa harus kuliah di perguruan tinggi yang tidak dia kehendaki. Di sini dia bercerita tentang awal dia masuk kuliah, bertemu dengan orang-orang senasib yang memiliki misi dan cita-cita yang sama, tingkah konyol khas remaja labil dan tips bagaimana cara menghadapi kehidupan yang tak pernah adil. Seperti mengutip peribahasa, 'Tuhan memberi apa yang manusia butuhkan, bukan yang diinginkan.'"


Novel ini bikin saya penasaran. Judulnya ada kata jomblo, tapi kok kovernya katak hijau? Apa jomblo = katak hijau? Belum lagi tagline-nya, "Diary Cowok Jomblo yang Terlahir Keren." Awaw! Keren tapi jomblo, hayooo siapa mau daftar? :p

Secara keseluruhan, Diary Jomblo Darurat menceritakan serunya hari-hari lima sahabat yang merupakan mahasiswa komunikasi jurnalistik. Bagi kamu yang penasaran dengan jurusan komunikasi (seperti saya) wajib punya. Apalagi kalau kamu CENDOLERS, siapa tahu komen kamu tentang malam minggu terabadikan di dalamnya. Saya baru tahu loh kalau ternyata para jomblo banyak yang berdoa mengharapkan hujan deras di malam minggu. Atau mengganggap malam minggu itu tidak pernah ada. Ckckck ...

Bila beberapa buku lain menceritakan tentang merananya jadi jomblo, namun Dion Sagirang menuliskan sisi positifnya. Kalau jomblo itu gak perlu kayak Alfian yang jadi pucat lesu dengan gaya berjalan bak zombi habis bertapa. Malah bisa pendekatan dengan cewek yang 'diincar' seperti Chandra dan Ojak alami. Resikonya saingan antar teman, sih. Atau bisa juga main games sepuasnya seperti yang Samuel lakukan. Pun sibuk kerja part time kayak Adel. Pokoknya ... jadi jomblo itu punya banyak cerita, bukan derita.

Inilah kisah anak-anak Kodok, perkumpulan mahasiswa tidak cerdas yang bermisi mencerdaskan kehidupan bangsa. Sungguh mulia. Dengan dosen-dosen yang bikin saya ngakak, sumpah ngocol abis! Baca saja bab Testimonial Pak Mujar yang penuh keunikan. Di situ ada banyak ilmu yang bisa digali, misalnya game itu sangat dengan dengan film porno, beberapa mahasiswa yang menyimpan game di komputernya juga menyimpan film porno di folder tersembunyi. Juga berbagai kisah kehidupan yang ia ceritakan dan ada dalam bukunya yang belum terbit.

Anak-anak Kodok suka hang out bareng. Malah pernah kolaborasi dengan Geng Rempong. Apa jadinya perjalanan mereka ketika dihadang polisi yang melakukan razia rutin? Lalu bagaimana nasib Dion yang kemalaman pulangnya sampai kehabisan angkutan umum dan diharuskan jalan kaki berkilo-kilo meter? Syukurlah di perjalanan ia bertemu dengan gadis cantik. Sayangnya sang gadis yang dikiranya bakal jadi guardian angel malah ketakutan dan tergesa meninggalkannya. Ada apa ya?

Selain itu, bagaimana nasib Alfian selanjutnya? Apakah ia bisa move on atau memilih jadi jomblo selamanya? Bisakah Chandra dan Ojak merebut hati Winda? Akankah mereka memutuskan tali persahabatan demi cewek yang dipujanya? Bagaimana kabar Samuel dengan games-nya dan Adel dengan followers bayarannya? Akankah anak-anak Kodok akan terpikat dengan keelokan Geng Rempong?

Setting yang dihadirkan dalam Jomblo Gawat Darurat tidak jauh-jauh dari kehidupan mahasiswa: kampus, kosan, rumah Dion, tempat wisata dan tempat makan. Kalau kamu suka humor segar dan mau menambah wawasan tentang indahnya Bandung, keunikan para mahasiswa jomblo dan istilah dalam ilmu komunikasi, silakan beli buku ini. Gak bakal nyesel deh. Soalnya prior communication-nya udah good banget. Nah, apaan tuh prior communication? Penasaran kan? Makanya .. beli aja^^ Atau cari gratisan seperti saya, hehe.



Novel Lelaki, Kutunggu Lelakumu


Judul: Lelaki, Kutunggu Lelakumu
Penulis: Dian Nafi dan Endang SSN
Penerbit: Hasfa Publishing
Terbitan: 1, 2012
Tebal: 172  halaman
ISBN: 978-602-7693-04-3

“Cinta selalu punya makna lebih. Tidak pernah membosankan untuk dinikmati. Cinta dalam novel kali ini bernuansa lain: sudut pandang baru, humor segar, juga hati yang merana. Lihatlah bagaimana tokoh cerita ini, Mayana, beranggapan bahwa mungkinkah lelaki sesungguhnya menunggu wanita mendatangi mereka, sebab para lelaki terlalu apatis dalam memulai kisah cinta? (Sinta Yudisia, pegiat FLP, penulis, novelis)

Jika Anda setuju lelaki tidak sekedar bagian dari isi dunia atau pewarna setiap cerita cinta ... maka bacalah novel karya dua novelis wanita ini! Temukan inspirasi dan hikmah terdalam dari seorang lelaki dengan segala frasa indahnya! Bagus ... (Riyanto El-Harist, Penulis)”


Cover berlatar biru menarik perhatian. Mungkinkah kisah di dalamnya ikut mengharu biru?

Dibuka dengan prolog yang memikat, “Seorang lelaki yang baik diinginkan oleh banyak perempuan, tapi hanya menginginkan seorang perempuan” lalu pembahasan senyum Monalisa yang merupakan rahasia jiwa. Adalah Mayana, yang kembali dipusingkan dengan 2 lelaki pilihan yang pernah mengisi hidupnya di masa lalu. Mas Agung, seniornya ketika di kampus sekaligus teman sekantornya, tiba-tiba menawarinya untuk menjadi jodoh dari salah satu adiknya, Indra atau Arif.

Bila usianya masih belasan atau paling tidak kepala dua, tak masalah. Namun kini dia janda beranak dua, sedangkan kedua lelaki tersebut masih bujang. Walau mungkin Indra atau Arif, dan bahkan keluarga mereka tak mempermasalahkan, namun ... bagaimana dengan citra diri?

Lagipula, kedua lelaki tersebut belum menunjukkan tanda-tanda 'tertarik' padanya. Apakah mereka menunggu perempuan datang padanya? Ataukah menunggu seseorang membawakannya seorang perempuan? Haruskah perempuan yang 'maju' terlebih dahulu?

Tema yang diangkat dalam novel Lelaki, Kutunggu Lelakumu ialah tentang jodoh. Bagaimana jalan cerita hingga seorang perempuan berjodoh dengan lelaki, apakah dengan jalan bertemu sendiri atau dipertemukan. Dikemas dengan cuplikan quote-quote tentang cinta dan kehidupan, makin menambah hangatnya hati saat membaca lembar demi lembarannya.

Tokoh utamanya adalah Mayana, yang semasa sekolah dikenal sebagai gadis tomboy namun disuka banyak teman lelakinya. Termasuk dua bersaudara, Indra dan Arif. Sayangnya tidak ada satu pun dari keduanya yang berani menyatakan perasaannya hingga bertahun-tahun kemudian Mayanan dijodohkan dengan Fahmi dan menikah. Sayangnya Fahmi masih teringat dengan mantan kekasihnya dan tidak bisa menunjukkan rasa cintanya pada Mayana.

Mayana merasa lelaki-lelaki yang hadir di hidupnya ialah lelaki-lelaki pasif, apatis cinta. Ia sempat ragu akankah ia berhasil mendapatkan cinta sejatinya? Pun pada Indra dan Arif, masihkah mereka yakin akan keindahan cinta?

Setting dibuat di perkantoran, tempat di mana Mayana dan Mas Agung bekerja. Diceritakan bahwa keduanya lulusan arsitektur, tetapi tidak dijelaskan tentang profesi yang diemban. Mungkin arsitek, karena mengerjakan proyek dan survei lapangan. Lalu ada kisah tugas luarnya Mayana hingga bisa bertemu dengan Arif di Irak. Juga flashback ke masa sekolah, kedekatan dengan Arif-Indra bersaudara dan kisah pernikahan singkatnya dengan Fahmi.

Alur dibuat maju mundur. Kadang jarak antar alur tidak terlihat sehingga membuat bingung pembaca. Pun pada penulisan quote yang jaraknya terlalu dekat dengan paragraf selanjutnya. Perbaikan di kedua hal ini akan membuat novel semakin sempurna.

Jika ada pendapat bahwa romantisme semakin terasa dengan adanya puisi, maka novel Lelaki, Kutunggu Lelakumu ialah pilihan yang tepat untuk segera dinikmati. Selain beberapa quote indah yang menyertai, adanya beberapa puisi menambah pikat novel duet ini.

lelaki
jangan kau mati di dalam janji
karena akan membuat wnita terluka
sengsara sampai menderita

lelaki
berjanjilah dengan hidupmu
untuk membuat wanita bahagia
jiwa, rasa dan raganya





Novel Hasrat Terdalam

Judul: Hasrat Terdalam, maaf ... aku mencintainya
Penulis: Vindy Putri
Penerbit: Gaca
Terbitan: 1, 2013
Tebal: 264 halaman
ISBN: 978-602-255-166-9

Izinkan aku mencintaimu dengan kesederhanaanku ...
Izinkan aku menyayangimu dengan keterbatasanku ...
Izinkan aku memilikimu dengan segala yang kau punya ...
Izinkan aku menjaga hatimu dalam kotak kecil di hatiku ...
Karena aku menyayangimu ...
Karena aku mencintaimu ..
Karena aku tak ingin melepaskanmu...
Tetaplah jadi sandaran hatiku ...
Selama kau mampu ...


Tertarik dengan judul Hasrat Terdalam dan tagline Maaf ..., Aku Mencintainya. Seperti berkisah tentang perselingkuhan, minimal selingkuh hati karena menyukai seseorang yang lain.

Sebelumnya saya pernah baca karya Vindy, ia paling bisa kalau temanya humor. Dan benar ... novel ini juga dibumbuhi dengan beberapa celetukan yang membuat pembacanya tertawa. Eits tapi jangan salah, Vindy bisa romantis juga. Selain pada sinopsis, pembukanya juga diberikan puisi yang membuat pembaca merenung:

“ ... Sekeping hati tak kunjung bersatu ...
Hanya ikatan batin dan keikhlasan ...
Ialah sesungguhnya cinta.”

Karina, salah seorang pekerja di restoran Caliandra, ingin merasakan seperti apa itu cinta. Pada suatu waktu, ia bertemu dengan seseorang yang sangat memikat, lalu ia katakan kalau ia jatuh cinta. Marsya, sahabat yang juga pekerja di restoran, mengingatkan kalau mungkin apa yang dirasakan Karina hanyalah rasa suka, bukan cinta.

Jangan sekali-kali kamu paksa yang namanya cinta. Cinta itu bumerang!,” kata Marsya sambil menggenggam pundak Karina. “Yah, kalau kamu berani mencoba mencintai maka harus mau menanggung sakit.”

Marsya tahu kalau ada yang memendam rasa cinta pada sahabatnya itu. Orangnya dekat, sama-sama pekerja di restoran Caliandra, Bayu. Ia kasir dan sering memandangi Karina yang melayani pemesanan para pelanggan di hadapannya. Tetapi Bayu masih tak mau mengungkapkan rasa, menunggu dan menunggu hingga Karina yang dalam masa pencarian cinta kemudian memiliki rasa yang menggebu pada asisten dosennya, Angga.

Penjabaran penemuan cinta tidak hanya ada dalam hidup Karina, tetapi juga melanda Marsya. Orang tuanya yang sering bertengkar membuatnya mengajak sang adik untuk ikut ke tempat kerjanya. Hingga suatu hari adiknya bertemu dengan seorang lelaki dan mengenalkan pada Marsya di Caliandra. Dari situlah, hubungan Marsya dan Marangga, nama lelaki itu, semakin dekat.

Karina yang merasa kisah cinta Marsya lebih baik perkembangannya daripada kisah cintanya sendiri, merasa perlu mengambil sebuah keputusan. Ia mau diajak Angga jalan-jalan, padahal ia tahu kalau Angga ada hubungan dengan Mila, teman sebangkunya. Karina tahu kalau Mila pernah dipanggil ‘sayang’ oleh Angga dan menduga kalau Mila ialah kekasih Angga. Tetapi dasar nekad, Karina tetap mau diajak pergi oleh Angga untuk membuktikan perasaannya sendiri pada lelaki tersebut, apa benar itu cinta.

Baca karya Vindy yang satu lagi di sini

Selain itu, ada sebuah misteri yang berhasil dikuak oleh Bayu. Mengenai siapa pelanggan yang selalu duduk di meja nomor 7 dan memesan udang goreng dan jus apel. Apakah benar dia Angga? Ataukah orang lain yang mengagumi salah satu pekerja di restoran Caliandra?

Lalu bagaimana dengan Karina sendiri? Akankah ia benar-benar merasakan cinta pada Angga? Ataukah pada orang lain yang memberinya banyak perhatian spesial?


Agak terganggu dengan kualitas kertas yang menguning. Kemudian desain sampul juga kurang nyambung dengan isi buku. Kalau saja berlatar restoran, akan lebih manis. Syukurlah isi novel tidak mengecewakan, malah bikin kecanduan untuk menebak siapa kira-kira pria bertopi di meja nomor 7 tersebut. Juga tertawan akan keromantisan yang dilakukan oleh Bayu, oww ... siapa duga ia bisa jadi lelaki yang berbeda saat tak lagi menghitung bon-bon pembelian?

"Arti dari tujuh bunga adalah ... arti cinta sejati."






Buku Panduan Amal Shalih diMusim Hujan



Judul: Panduan Amal Shalih di Musim Hujan 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Penerbit: Pustaka Muslim
Terbitan: 1, Oktober 2013
Tebal: ix + 95 halaman
ISBN: 978-602-95097-4-8

"Pada suatu hari, Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengadakan acara penyerahan bibit pohon trembesi di halaman tengah Istana Negara. Namun acara belum dimulai, hujan deras telah menghampiri. Tak ayal lagi, acara dipindahkan ke dalam Istana Negara. Seratusan kursi dan alat pengeras suara serta podium pun basah kehujanan. Sambil berdiri menanti kehadiran Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang hendak bertemu dengannya di Istana, Bapak Presiden berkata, "Sekarang ini, pagi hujan sore hujan. Sore hujan pagi hujan."

Salah seorang kuli tinta tidak menyia-nyiakan ucapan Presiden ini, ia berusaha menggali lebih jauh kandungan dan maksud ucapan beliau, "Artinya apa Pak?"

"itulah kehendak Allah, seribu pawang pun tidak akan bisa menghentikan hujan; karena ini sudah kehendak Allah."


Buku ini sangat pas dibaca di waktu sekarang ini. Walau hujan tidak turun setiap harinya, namun rintikan air langit kadang membasahi. Dalam QS. Fushshilat ayat 39 disebutkan, "Dan di antara tanda-tandaNya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air (hujan) di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhkanya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Itulah hujan, Allah turunkan untuk menghidupkan tanah yang mati. Saat hujan turun, datanglah keberkahan. Tetapi bagi manusia yang lupa, malah mencela datangnya hujan, "Yah ... kok hujan sih? Kan aku mau keluar." Padahal ada banyak hikmah dan manfaat untuk manusia.

Seperti yang tertulis dalam buku ini, hikmah diturunkannya hujan di antaranya:
1. Wujud nyata dari rahmat Allah untuk seluruh makhluk
2. Rizki bagi seluruh makhluk
3. Pertolongan untuk para wali Allah
4. Sebagai alat untuk bersuci hamba-hamba Allah
5. Permisalan akan kekuasaan Allah dalam menghidupkan kembali makhluk, kelak pada hari kiamat
6. Adzab atas para pelaku maksiat.

Turunnya hujan telah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh, kitab berisi catatan setiap takdir makhluk. Hanya Allah yang tahu kapan turunnya hujan.

Nah amalan apa saja yang bisa kita lakukan? Yang pertama ialah takut datangnya adzab ketika melihat mendung. Bisa jadi mendung ialah tanda akan datangnya hujan, tetapi kadang hanya pertanda akan suatu peristiwa yang terjadi. Rasulullah begitu khawatir ketika mendung datang, jangan-jangan pertanda akan datangnya adzab sehingga beliau meninggakan aktivitasnya (meskipun dalam sholat). Ketika awan pembawa mendung tadi hilang, beliau memuji Allah. Tetapi ketika turun hujan, beliau mengucapkan, "Ya Allah jadikanlah hujan ini sebgai hujan yang bermanfaat."

Ketika turun hujan, berdoalah sebagai rasa syukur kepada Allah agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah. Ini adalah kesempatan terbaik untuk memanjatkan doa. Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan bahwa Rassulullah pernah bersabda, "Carilah doa mustajab pada tiga keadaan: bertemunya dua pasukan, menjelang shalat dilakukan dan saat hujan turun." Pun Rasulullah pernah bersabda, "Doa yang tidak akan ditolak ialah doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan."

Berdoalah juga ketika terjadi angin kencang dan mendengar suara petir. Suara petir adalah malaikat yang membawa api. Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan, sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya. Inilah ancaman yang snagat keras untuk penduduk bumi. Di dalam buku ini diberikan panduan berdoa bagaimana saat ada angin kenncang dan petir yang membuat hati ini gentar.

Saya benar-benar tersentil saat membaca buku ini. Saya benar-benar merasa diingatkan oleh Allah. Diceritakan pula bahwa Rasulullah menasehati kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, sebagaimana kambing hitam, jika kita mendapat sesuatu yang tidak kita sukai. Beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa. Pun mencela hujan, sama saja dengan mencela Sang Pencipta.

Selain berisi amalan penting ketika turun hujan, buku kecil ini ternyata berisi banyak hal. Bagaimana metode mendatangkan hujan, keringanan di musim hujan hingga menjama' sholat dikupas tuntas. Terima kasih saya ucapkan pada Mbak Tari di Madiun yang telah memberikan buku ini kepada saya. Bukan hanya saya, bahkan keluarga saya pun mendapat banyak sekali manfaat dari buku ini. Sangat bermanfaat. Semoga kebaikanmu dibalas Allah dengan pahala dan rezeki berlipat-lipat. Aamiin. Sekali lagi, terima kasih.


Novel Get Lost

Judul: Get Lost
Penulis: Dini Novita Sari
Penerbit: Bhuana Sastra
Terbitan: 1, 2013
Tebal: 198 halaman
ISBN: 978-602-249-439-3

I need to get lost ...
And get lost needs no itinerary...

Lana Sagitaria senang melakukan perjalanan sebagai selingan untuk mengatasi kejenuhannya menghadapi rutinitas sebagai karyawati. Alasan klasik, tetapi begitulah yang dia percaya selama ini. Hingga suatu ketika, dia memutuskan untuk berjalan mengikuti kata hatinya, tanpa itinerary, membiarkan dirinya hanyut dalam arus perjalanan. Siapa sangka, perjalanan ini justru membawanya pada jawaban penting atas pertanyaan yang selama ini terpendam jauh di lubuk hatinya. Jelajah kakinya ke beberapa kota dan negara, juga pertemuannya dengan orang-orang asing, membuatnya berkaca pada kenangan berbagai peristiwa penting dalam hidupnya, termasuk hilangnya seseorang yang sangat berartu dalam hidupnya. Akankah kenangan itu tetap tinggal, ataukah sudah saatnya untuk dilepaskan?


Setelah membaca identitas buku, saya dikejutkan dengan pesan kecil yang penulis berikan pada saya:
“Dear Artha Amalia ..
Setuju nggak kalau selalu ada kenangan yang tetap tinggal 
dalam hidup kita? Baca dan temukan jawabannya bersama Lana ...”

Saya makin penasaran, ada apa dengan Lana, tokoh utama dalam novel ini? Bila kalian menebak bahwa sang tokoh adalah pemuda penakluk gunung, jelas salah. Sebab dari covernya tampak seorang gadis manis dengan ransel dan ilustrasi icon dari beberapa tempat: Bali, Korea, Singapura dan Surabaya.

Lana yang seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta, beberapa waktu ini menggandrungi untuk melakukan perjalanan dan tersesat. Baginya hal tersebut sangat menantang. Setelah terbiasa menulis jadwal refreshing dengan sangat rinci di agenda, ia mulai tidak mau terikat dengan itinerary. Ia yakin, justru perjalanan tanpa panduan akan terasa punya banyak kejutan, dan tentunya pengalaman tak terlupakan.

Kisah dibuka dengan bagaimana perjalanan gadis ini di Bali. Ia datang sendiri karena memperoleh tiket murah dari salah satu maskapai penerbangan. Dengan bermodal punya salah satu kawan yang dikenalnya via twitter, ia pun menginap di salah satu losmen dekat Pantai Kuta. Di sana, ia bertemu dengan beberapa orang yang memberikan kesan dan pesan tersendiri tentang bagaimana isi kehidupan. Mendengar curhatan orang tentang rasa nyaman yang mencandu dan menimbulkan rasa ketergantungan, filosofi dari minuman yang disuka serta mencari jawaban tentang untuk apa manusia hidup.


Saya terusik oleh kalimat, “Manusia memang hidup ditakdirkan untuk mencari jawaban. Selalu ada pertanyaan yang menggelisakhan mereka. Yang tak kita ketahui, seringnya jawaban itu sudah tersedia di hadapan kita, tapi kita saya yang terlalu jauh mencarinya, sehingga seolah tak tampak.

Ya benar! Sama seperti Lana yang kadang tak menyadari bahwa perjalanan yang dilakukannya akhir-akhir ini ialah untuk mencari jawaban atas apa yang meresahkannya: keberadaan Dharma. Sebelumnya, ia bukanlah seorang yang suka melakukan perjalanan. Namun sejak kedekatannya dengan lelaki yang 2 tahun lebih tua darinya itu, ia jadi keasyikan untuk melakukan perjalanan lagi dan lagi. Di tengah padatnya jadwal kerja, ia bisa mengatur cuti dan bahkan mencuri-curi waktu untuk meluapkan rasa penasarannya menjelajahi tempat lain.

Permasalahan alamat tinggal sementaranya di Singapura hingga membuatnya bermasalah dengan petugas bandara, tidak jua membuatnya kapok. Malah ia beruntung karena kemudian bertemu dengan bule yang membantunya. Dengan melakukan perjalanan penuh kejutan, ia mendapat banyak kawan. Walau juga tertumpuknya kembali kenangan yang mengusik benaknya.

Bagi saya, novel ini benar-benar menakjubkan. Kita tidak akan tahu bagaimana alur ceritanya bila hanya baca setengah-setengah. Bila di awal akan menebak kalau Lana dan Dharma akhirnya bertemu di suatu tempat dan kemudian hidup bahagia, tentu salah! Sebab perjalanan Lana sangat panjang hingga kemudian ia memenangkan kuis dan mendapat liburan gratis di Korea, sampai-sampai bertemu langsung dengan 4AM!

Dini, sang penulis, mampu membuat pembacanya mengenal beberapa tempat lewat sebuah novel yang tidka membosankan untuk dibaca. Kosa kata yang digunakan juga memuat bahasa setempat, semakin mendekatkan pembaca dengan latar tempat yang ditampilkan. Tetapi penggunaan bahasa asing yang berlebih juga tidak terlalu bagus. Mungkin ada beberapa pembaca yang pengetahuan bahasanya kurang sehingga butuh bantuan untuk menerjemahkannya. Saran saya, bisa diganti dengan bahasa Indonesia namun dijelaskan kalau sang Bule menggunakan bahasa negara asalnya saat berbincang, memudahkan pembaca lebih mencerna maksud dialog.

Banyak poin positif yang bisa diambil dari novel Get Lost ini. Selain beberapa petuah tentang makna dan pencarian di dalam hidup, keindahan matahari terbit di Bromo serta bagaimana Tibet yang memikat hati lelaki yang dicari Lana, membuat pembaca berkali-kali menggerakkan kepala dan menggumankam pujian pada Tuhan, sungguh bumi ini begitu indah. Dan sungguh ... novel ini wajib direferensikan bagi mereka yang mengira bahwa perjalanan itu sulit dan merepotkan. Contohlah Lana yang kemudian jatuh cinta dengan perjalanannya karena memahami bahwa hidup memang sebuah perjalanan.

"Dan satu lagi, tidak selamanya kenangan buruk hadir untuk menyakiti kok, Lana. Kadang itu ada untuk mengingtkan kita bahwa proses hidup itu sungguh nyata. ..."