Pentingnya Mengerti Thayyib Halal Haram





DUAR!

Suara petasan bergema memekakkan telinga. Hanya sekali. Lalu tampak kilauan sinar indah di gelapnya langit malam, kembang api. Setelahnya terdengar lantunan shalawat yang mengiringi langkah para pemuda desa tempat tinggal saya. Dengan ditemani nyala obor, mereka riuh berkeliling desa seraya mengumandangkan takbir. Allahu akbar! Itulah perayaan menyambut Tahun Baru Islam beberapa waktu lalu.

Menjadi Perempuan Sehat dan Hebat dengan Skrining Kanker Serviks



“Apa saya bisa sembuh? Kira-kira bisa hidup berapa lama lagi?”

Pertanyaan terlontar dari salah satu pasien berusia senja. Sebut saja namanya Bu Siti, penderita kanker serviks stadium lanjut. Berusaha menguatkan hati, saya menjawab bahwa dengan semangat kuat tentu bisa sembuh dan hidup lebih lama lagi. Mungkin sedikit berbohong, tapi ternyata cukup menghiburnya.

Bijak Memilih Produk Asuransi


Akhir-akhir ini perut Ibun, sapaan untuk Ibunda, mulai terasa kencang-kencang karena saya. Tidak heran, usia saya sudah 7 bulan lebih dalam kandungannya. Sekitar 2 bulan lagi saya akan bisa menatap indahnya dunia. Berharap bisa lahir secara normal dengan selamat, lalu segera merasakan kolostrum dari Air Susu Ibu (ASI). Semoga juga Ibun bisa kuat dan semangat dalam mengejan, agar kami berdua bisa saling bertatapan dan berpelukan setelah proses kelahiran usai.

Perkembangan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia


Suatu saat pasti kan datang

Saat-saat paling menakutkan

Sang malaikat pencabut nyawa

Kan merenggut ruhmu dari badan

Tak seorang pun yang akan dapat

Menolongmu dari kematian

Juga hartamu tak akan mampu

Menebusmu dari kematian

Kematian -- rhoma_irama

Konferensi Ayah Bunda Platinum Surabaya Ajang Siapkan dan Dukung Kecerdasan Multitalenta si Kecil


www.kata-artha.com --- Sebagai pasangan suami istri yang baru menjalani bahtera rumah tangga, saya dan Mas Boz, sapaan akrab suami, sering berandai-andai tentang keturunan kami nantinya.

Ingin punya berapa anak?” tanya saya.
 Dua ajah, cukup.”
 Saya cemberut. “Maunya tiga, yang pintar semua dan punya banyak piala!
 Mas Boz tertawa. Ujarnya, “Masalah piala, beli saja di toko kan banyak. Jangan terlalu ‘menekan’ anak, kasihan.
 Tapi maunya anak-anak multitalenta sepertiku!
 Yang pintar nyanyi tapi sumbang? Hobi masak tapi hasilnya aneh-aneh dan kurang enak? Beli mesin jahit tapi masih membayangkan bisa njahit, tidak juga dipraktekkan?” Mas Boz terbahak-bahak.