Hindari Salah Obat, Pahami Penyakit Tifus dan DBD


Kesalahan diagnose merupakan hal yang perlu dihindari terutama pada penyakit tifus (atau yang biasa disebut tipes) dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sepintas, dua penyakit tersebut terlihat mirip karena penderitanya sama-sama akan merasakan demam yang sangat tinggi dalam waktu lama. Hanya saja, cara mengobati demam berdarah dan tifus berbeda dimana demam berdarah bisa menggunakan manfaat daun jambu biji untuk meningkatkan trombosit. Sehingga kita perlu mengetahui dengan benar penyakit apa yang sebenarnya diderita.

Nah untuk mengetahuinya, berikut ini beberapa perbedaan antara tifus dan demam berdarah:

Syok

Baik tifus maupun demam berdarah, keduanya merupakan penyakit berbahaya yang bisa mengganggu keselamatan organ tubuh kita. Bagaimana tidak, selain merasakan demam tinggi, penderita demam berdarah maupun tifus sama-sama berpeluang mengalami komplikasi jika penyakit tidak segera disembuhkan. Hal ini biasanya juga akan diikuti oleh syok saat hal tersebut benar-benar terjadi.

Perbedaan pada penderita tifus dan demam berdarah bisa dilihat dari syok yang didapat dari terjadinya komplikasi. Penderita tifus umumnya tidak akan mengalami syok saat belum terjadi komplikasi dalam tubuhnya. Sementara itu, penderita demam berdarah bisa segera mengalami syok atau kejang-kejang. Hal inilah yang perlu diwaspadai karena sangat berbahaya untuk keselamatan tubuhnya.


Tingkat Keparahan

Baik tifus maupun demam berdarah akan membuat para penderitanya tidak nyaman. Demam tinggi akan membuat tubuh lemas hingga kehilangan kesadaran. Hanya saja, meski keduanya serupa, tingkat keparahan yang terjadi diantara keduanya tidaklah sama.

Penyakit demam berdarah cenderung memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan penyakit tifus. Sebab, apabila tifus diobati dengan benar dan tuntas, penyakit tersebut akan sembuh. Sementara itu, demam berdarah membutuhkan penanganan segera. Apabila penanganan seperti infus atau transfusi berjalan lambat, maka akibatnya bisa fatal dan dapat berujung pada kematian. Oleh karena itulah, cara terbaik untuk mengatasi keduanya yakni dengan melakukan pengobatan sedini mungkin.


Demikian dua perbedaan antara tifus dan demam berdarah yang perlu kita pahami. Selalu perkaya pengetahuan dengan info kesehatan terbaru dari Guesehat.Com. Sebab Guesehat.com menyediakan informasi kesehatan dari sumber yang benar dan bisa dipercaya. Semoga bermanfaat, ya.


14 komentar:

  1. Dua-duanya berbahaya. Dan kudu segera diatasi dengan benar. Anakku pernah mengalami keduanya di waktu hampir bersamaan.

    BalasHapus
  2. Kalau dilihat gejalanya sepintas, memang agak susah membedakan tipes dan demam berdarah. Supaya lebih pasti memang perlu dilakukan cek di laboratorium

    BalasHapus
  3. Keduanya merupakan penyakit yang mengerikan dan harus segera mendapatkan tindakan yang baik juga. Jadi inget temen dulu, aslinya dia kena DBD tapi pas ke dokter dia dianggap penyakit tipes :( Jadi udah minum obat malah sakitnya gak kunjung sembuh, akhirnya dia cek ke laborat, lah, kena DBD, trombosit udah turun drastis. Untungnya aja bisa langsung segera ditangani.

    BalasHapus
  4. Kalau demam tinggi sudah lebih dari 2 hari bagusnya langsung ke rumah sakit aja ya mbak. Karena kalau kita yg awam ini belum pasti benar diagnosanya, masih sebatas duga2. Kalau di RS kan bisa cek darah, jadi bisa ketahuan langsung sakitnya apa.

    BalasHapus
  5. Ya Allah moga kita dijauhkan dari keduanya. Mau nambahin jg kyknya keduaya sih penyebabnya jg beda ya, satu nyamuk satu lagi bakteri. Cuma ya intinya penting menjaga kebersihan lingkungan. Trus kalau bisa kenali ciri dan juga tanda kapan harus ke dokternya agak gak terlambat dalam penanganan

    BalasHapus
  6. Ya dua2nya memang gejalanya sama2 panas tinggi ya. Dan DBD aku br tau ada kejangnya. Yang pasti dua2nya jgn sampe aku bisa terkena penyakit itu deh. minimal kita tau pencegahan dan tanda2nya gimana ya

    BalasHapus
  7. Kedua penyakit itu sama-sama berbahaya ya mbak, walau levelnya berbeda. Semoga kita selalu diberikan kesehatan ya

    BalasHapus
  8. Adriana Dian14 Desember, 2019

    Makasi infonya ya mak, insyaaAllah keluarga kita semua selalu dilindungi oleh Allah SWT dari kedua penyakit ini yaaaa.. Aamiin..

    BalasHapus
  9. Duh, masuk musim hujan kayak sekarang bikin takut dengan anak-anak. Gampang kena sakit. Kudu selalu waspada

    BalasHapus
  10. Nama webnya kok unik banget yaa... Guesehat.com
    Kedua anak dan suamiku prnah kena DB. MashAllah~
    Memang harus jeli mengamati pergerakan demam ini, karena kalau salah penanganan, jadi serem...takut banget membayangkan.

    BalasHapus
  11. Bener banget mbak, dulu waktu aku masih sekolah juga pernah ngerasain deman berhari-hari, banyak yang bilang kalau aku DBD, alhasil akun selalu diberikan jus jambu merah tetapi setelah hasil cek darah keluar, ternyata sakitku adalah typus

    BalasHapus
  12. suamiku tifus dan itu positif setelah tahu diambil darah sebelumnya berobat bolak balik nyungseb cuman dikasih paracetamol biasa padahal suami udah parah bener demamnya

    BalasHapus
  13. Memang sih gejala awal nya sama, hampir mirip. Perlu tes darah juga untuk tahu itu DB atau tyfus. Tapi dua2nya sama2 parah sih, semoga kita terus disehatkan

    BalasHapus
  14. Nah nah ini nih, aku jg kadang bingung, karena orang DBD pasti nanti barengan sama tipes. Semoga kita selalu bisa menjaga kesehatan ya mba.

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*