Disentri Adalah Penyakit Usus, lho!


Sumber: infolengkappenyakit.blogspot.co.id


Menurut Alodokter.com, disentri adalah penyakit yang menyerang usus yaitu diare atau mencret disertai dengan darah dan juga lendir.
Penyakit ini pun biasanya terjadi sekitar 4 sampai 7 hari. Orang yang terkena disentri akan merasakan mual bahkan sampai muntah, perut yang kram, serta demam. Orang yang mengalami penyakit ini umumnya bertempat tinggal di sekitaran lingkungan dengan sanitasi yang tidak bagus, cenderung buruk. Orang-orang tersebut masih menyepelekan mengenai kebersihan lingkungan.


Gejala Disentri

Disentri memiliki dua jenis berdaasarkan penyebabnya. Yaitu akibat bakteri yang biasa disebut dengan shigellosis atau basiler, dan akibat amuba yang disebut juga dengan amoebiasis. Gejala untuk keduanya memang tidak jauh berbeda, yaitu diare yang diikuti darah. Tidak hanya darah tetapi juga nanah beserta mual dan muntah, ditambah juga nyeri pada perut.

Perbedaannya adalah untuk disentri shigellosis atau basiler bisa terjadi karena pengidap diinfeksi oleh bakteri  yang disebut bakteri shigella. Sedangkan disentri amuba terjadi karena tubuh pengidap sudah terinfeksi amuba yang disebut dengan Entamoeba histolytica, amuba yang sering kali ditemukan di daerah dengan iklim tropis.

Menurut hellosehat.com, kedua penyebab disentri adalah dapat berasal dari bakteri yang berpindah-pindah dengan memakai kontak secara langsung yang menempel pada feses. Tidak hanya itu, penyebab ini pun bisa berasal dari makanan-makanan yang sudah tercemar, dan juga air yang sudah tercemar pula. Apabila kamu tidak cepat menangani penyakit ini, kamu bisa terkena dehidrasi dan dapat menyebabkan kematian.

Sumber: dictio.id

Cara Mengobati Disentri

Jika pengidap sudah mengalami gejala yang disebutkan di atas, alangkah baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui seberapa parahnya disentri yang dialami. Tujuan dari mengetahui tingkat keparahan adalah agar mengetahui cara pengobatan yang harus dilakukan. Hal ini dikarenakan cara mengobati disentri berbeda-beda. Ada yang cukup hanya dirawat di dalam rumah saja, ada pula yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Akan tetapi ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan ketika sudah merasakan gejala disentri dan bisa dengan mudah kamu dapatkan yaitu dengan memakai antibiotik.
Cara umum yang dilakukan untuk mengobati disentri adalah memang dengan menggunakan antibiotik dan obat tersebut menjadi salah satu obat yang sangat ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini. Kamu bisa melihat obat yang biasa diresepkan oleh dokter untuk orang yang terkena penyakit disentri adalah antibiotik yang di antaranya adalah antibiotik Chloramphenicol, Ciprofloxacin, Ampisilin, Ceftriaxone untuk wanita hamil, dan trimethoprim-sulfamethoxazole.

Karena seperti yang sudah jelas, antibiotik merupakan obat yang dapat membuat rasa nyeri hilang juga mampu menghilangkan parasit yang ada di dalam tubuh kita. Agar antibiotik bekerja dengan maksimal untuk menyembuhkan penyakit, kamu harus mengonsumsinya secara teratur dan rutin. Obat ini berfungsi setelah dosis yang masuk ke dalam tubuh terjaga.

Bagi yang sudah mengonsumsi antibiotik sampai disentri hilang dan dinyatakan sembuh, alangkah baiknya jika tidak terburu-buru menghentikan penggunaannya. Alasan untuk tidak menghentikan antibiotik saat sembuh dari disentri adalah dengan kamu menghentikan penggunaan dengan cepat, dapat membuat bakteri atau amuba penyebab dari penyakit ini kembali lagi dan tetap berkembang. Hal ini tentu saja akan membuat infeksi yang pernah terjadi pada tubuhmu  kembali kambuh.

Namun, apabila kamu sudah terus menggunakan antibiotik sebagai obat dan ternyata tidak menghilangkan gejala, bahkan lebih parah dari sebelumnya, kamu bisa langsung menghubungi dokter yang bersangkutan. Dengan menghubungi dokter, kamu dapat mengetahui penjelasan dan informasi yang lebih.

Itulah ulasan mengenai pengenalan disentri beserta gejala dan penyebabnya. Semoga artikel ini bermanfaat.

19 komentar:

  1. Disentri memang kudu diobati dengan seksama ya.
    Supaya tdk makin parah

    BalasHapus
  2. Anak saya pernah kena disentri saat maish kecil sampai badannya kurus banget. Tetapi, kalau penggunaan antibiotok, memang saya menunggu keputusan dari dokter. Alhamdulillah dia bisa pulih lagi, setelah dibawa ke dokter

    BalasHapus
  3. Tentunya nggak nyaman nih pas kena sakit ini. Makanya memang penting banget untuk menjaga kesehatan usus ya mba dengan perhatikan juga kebersihannya

    BalasHapus
  4. Harus cepat ditangani ya kalau ada gejala sakit disentri ini.
    Nah itu kadang-kadang orang minum obat antibiotik 2 hr udah sembuh, stop minumnya, padahal kan antibiotik harus dihabiskan sesuai dosis yang diberikan dokter.

    BalasHapus
  5. Kalau diarenya tanpa nanah dan darah, apakah masih membutuhkan antibiotik?

    BalasHapus
  6. Duh serem ya, menjaga lingkungan dan sanitasi memang sangat penting. Terutama untuk anak-anak.

    BalasHapus
  7. dokter di deket komplek rumahku berhati2 u pemberian antibiotik. kalo kurang tepat ya ga diresepkan untuk menyembuhkan penyakit. sama seperti pada penangan disentri ini ya

    BalasHapus
  8. Bener banget mbak walaupun sudah berhenti disentrinya obatnya jangan diberhentikan apalagi antibiotik ya nanti bisa resistan

    BalasHapus
  9. Waaah aku pernah disentri. Perut sakit bangeet sampai melilit..

    BalasHapus
  10. Aku baru tahu info lengkap disentri dari artikel ini. Memang mesti hati-hati ya, saat makan juga jaga kebersihan lingkungan agar enggak kena disentri ini

    BalasHapus
  11. Ngeri banget ya mbk disentri ini. Anakku dulu pernah kena diare, satu bulan 2x. Langsung turun banget bb nya.. Itulah pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kalau lingkungan bersih, insya Allah kita sehat

    BalasHapus
  12. Baru tahu akhirnya dari tulisan ini tentang disentri. Berarti kalau dari penyebab dan gejala memang beda ya Mbak dengan diare biasa.

    BalasHapus
  13. Dan penyakit disentri itu bikin badan lemes banget. Bener-bener kudu menjaga kebersihan lingkungan dan makanan yg kita makan harus bersih, ya?

    BalasHapus
  14. Aku pernah lho kena disentri meskipun tinggal di rumah yang bagus sanitasinya. Haduuuh rasanyaaa...emang bener kayak mau mati rasanya. Badan sakit semua, dipegang aja perih. Belum lagi tiap berapa menit berasa kayak mau BAB, padahal udah ga ada yang bisa dikeluarkan lagi. Lemes selemes-lemesnya pokoknya. Entah tuh dulu dapet bakterinya darimana. Mana baru masuk kerja hari pertama langsung kena disentri itu. :)

    BalasHapus
  15. Setuju!
    Penggunaan antibiotik kudu sesuai petunjuk dokter.
    Biasanya sih kudu dihabiskan, agar penyebab penyakit/kuman tidak kebal

    BalasHapus
  16. Bener bnget disentri klo didiamkan Hadi berbahaya ya mba Dan disentri penanganan adalah memang dengan menggunakan antibiotik

    BalasHapus
  17. Kadang ada orang yang mengalami disentri tapi tidak mau berobat ke dokter. Memilih berobat jalan saja di rumah. Padahal kalau disentrinya terus menerus bisa membahayakan juga ya..

    BalasHapus
  18. Disentri ini sering kali dikenal sebagai penyakit jorok pasalnya biasanya krn lingkungan yang gak bersih.
    Malangnya ini masih banyak terjadi di perkotaan. Biasanya krn sumber air yang gak bagus. Moga kita semua dijauhkan dr penyakit ini

    BalasHapus
  19. Walau kayak penyakit remeh, disentri ini bahaya banget :(((( karena orang nganggep remeh

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*