Yang Ingin Dilakukan Ibu Rumah Tangga di Hari Libur



Tanggal merah atau hari libur merupakan sebuah masa yang terdengar menyenangkan bagi pelajar ataupun pekerja.
Dengan adanya ini, mereka bisa bersantai di rumah tanpa melakukan rutinitas pergi ke luar rumah untuk menjalankan kewajibannya. Banyak yang kemudian merencanakan berlibur ke suatu tempat atau bahkan bersantai dengan tiduran di rumah.

Menikmati hidup, itulah istilah yang sering digunakan saat hari libur. Bukan hanya mereka, para ibu rumah tangga seperti saya pun membutuhkan tanggal merah dalam hidupnya. Sayangnya hal ini belum terkabul. Mana tega seorang ibu melepas tanggung jawabnya barang sehari. Misalnya libur tidak mengasuh anak selama sehari, lalu menitipkannya pada orang lain.

Baca juga: Cara Menjadi Istri yang Baik

Yang ingin dilakukan ibu rumah tangga yang manja seperti saya di hari libur itu ringan saja: tidak memasak. Rutinitas memasak bagi sebagian perempuan mungkin terdengar menyenangkan, namun tidak bagi saya. Apalagi sejak BabyZril sama sekali tidak mau ditinggal, bahkan untuk mengambil botol ASIp di dapur yang hanya membutuhkan waktu beberapa detik. Hingga akhirnya saat memasak, saya harus mengajaknya ke dapur.

Bagaimana cara seorang bayi ikut memasak di dapur?
Sejak usia 4 bulan, saya sudah meletakkannya dalam tempat berbaring yang nyaman dan saya posisikan di bagian dapur yang agak jauh dari kompor tapi tetap terlihat saya yang mondar-mandir. Syukurlah dia tidak begitu rewel. Hingga akhirnya usianya lebih dari 6 bulan dan bisa duduk di kursi makan, harus ada sesuatu yang dimainkannya agar tenang dan saya bisa nyaman memasak.

Sekarang di usia Zril yang 1 tahun, dia tetap ingin ikut saya memasak dengan menolak duduk di kursi makannya. Ia ingin merangkak keliling dapur dan memegang apa saja yang menarik hatinya. Maka di sela memasak, sedikit-sedikit saya menoleh padanya dan mengajaknya bermain. Sungguh ini tugas yang luar biasa menguras emosi. Saya yang tidak suka memasak namun harus memasak dengan riang, ditambah mengawasi Zril tanpa lengah merupakan pekerjaan yang amat melelahkan.
Maka permintaan saya pada suami di hari libur adalah itu: tidak memasak. Beliau yang sebenarnya enggan sering beli makanan di luar, menyetujui hal ini. Dengan catatan hanya di hari libur. Sebab bila setiap hari, bisa melebihi budget anggaran belanja bulanan. Pun kualitasnya yang belum tentu terjamin kebersihan dan kehalalannya.

Jadi kemudian di hari libur kami liburan dengan cara membeli makan di luar rumah. Meng-explore tempat makan baru, mana yang enak sekaligus murah. Ini sudah sangat menyenangkan bagi saya, sang ibu rumah tangga full-time. Merupakan hiburan murah karena bisa keluar rumah dan tidak menjalankan rutinitas yang sesungguhnya menyenangkan karena merupakan kewajiban, namun juga sangat melelahkan.




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*